REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan Telkom University (Tel-U) menggelar Kompetisi Sociopreneurship Innovillage 2023. Acara itu menjadi komitmen dalam pengimplementasian environmental, social dan governance (ESG) melalui program ESG Existence for Sustainability by Telkom Indonesia (Exist) yang baru diresmikan beberapa waktu lalu.
“Innovillage merupakan komitmen pengimplementasian ESG melalui program Exist yang baru saja diresmikan beberapa waktu lalu. Hal itu juga sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai upaya pemenuhan talenta digital perusahaan,” ucap Senior General Manager Community Development Center Telkom Hery Susanto lewat siaran pers, Kamis (28/3/2024).
Kegiatan itu juga berkaitan dengan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs) yang mendorong kebermanfaatan sosial dan peningkatan ekonomi yang terukur serta berkelanjutan bagi masyarakat. Menurut dia, Innovillage menjadi salah satu refleksi dari seluruh kontribusi Telkom Indonesia terhadap pencapaian SDGs tersebut.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua tim Innovillage atas kontribusinya dalam program Innovillage, bukan hanya cerita tapi dampaknya sangat luar biasa,” ungkap Hery.
Tujuan utama dari Innovillage 2023 adalah membentuk lingkungan yang mendukung inovasi, pengembangan, serta transformasi berkelanjutan dari proyek-proyek sosial menjadi startup berbasis kewirausahaan sosial. Kegiatan digelar dengan kolaborasi antara Telkom Indonesia, Yayasan Pendidikan Telkom melalui Telkom University dan Perguruan Tinggi se-Indonesia.
“Dengan demikian, Innovillage tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wadah untuk pembelajaran, kolaborasi, dan pertumbuhan bagi para inovator sosial di Indonesia,” kata dia.
Puncak acara itu digelar dengan pemberian penghargaan pada Sabtu (9/3/2024) di Auditorium Gedung Damar, Telkom University, Jawa Barat. Hal tersebut menunjukkan komitmen industri dan perguruan tinggi dalam mendukung inovasi sosial dan kewirausahaan di Indonesia.
Awarding Innovillage 2023 mengangkat tema ‘Building A Sustainable Future for Indonesia #DigitalUntukSemua’. Acara itu turut memberikan penghargaan kepada 16 tim mahasiswa terbaik dalam berbagai kategori dari 2.783 mahasiswa pendaftar, 508 dosen pendamping dengan total 818 proposal social project yang dihasilkan.
Ketua Innovillage Ahmad Tri Hanuranto menyampaikan, selama proses implementasi berjalan, yakni 60 hari, setiap pekannya para peserta mendapatkan capacity building dari para ahli. Hal itu dilakukan agar kemampuan peserta semakin berkembang dalam meningkatkan kualitas inovasi social project yang akan dihasilkan.
“Pada tahap selanjutnya, berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring implementasi social project di lapangan, terpilih Top 38 perserta untuk menuju awarding,” kata dia.
Para peserta Top 38 turut mendapatkan pelatihan dan pembinaan pada sesi bootcamp sebagai persiapan menghadapi online pitching yang melibatkan juri dari sektor pendidikan dan para praktisi profesional.
“Saya sampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program Innovillage tahun ini. Mudah-mudahan melalui program ini kita bisa menebarkan lebih banyak kebermanfaatan secara berekelanjutan,” ujar Hanuranto.
Direktur Yayasan Pendidikan Telkom Dodi Irawan menegaskan komitmen Telkom Group dalam mendukung pengembangan pendidikan dan inovasi di Indonesia. Dengan memadukan sumber daya dan keahlian dari berbagai entitas dalam grup, Telkom University dapat menyediakan lingkungan yang mendukung bagi para mahasiswa dan peserta kompetisi untuk mengembangkan ide inovatif.
“Selamat kepada para pemenang. Semoga apresiasi ini menjadi semangat berinovasi, tidak berpuas diri dan menjadi awal kontribusi yang dapat diberikan sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki. Semoga kita dapat terus menjadi bagian dari peradaban bangsa,” kata Dodi.