Selasa 26 Mar 2024 21:21 WIB

Anggarkan Rp 6,3 Miliar Beli Lima Moge Listrik, Dishub: Untuk Pengawalan Gubernur Jakarta

Dishub mengaku melakukan pengadaan moge terakhir pada 2006.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo.
Foto: Dok Satgas Covid-19
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta menyiapkan anggaran sebesar Rp 6,3 miliar untuk pembelian lima unit motor listrik pada 2024. Hal itu tertuang dalam situs web Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (sirup.lkpp.go.id), dengan nama paket Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional Lapangan Khusus Sepeda Motor Listrik Pengawalan Pimpinan VVIP.

Kepala Dishub Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, penggunaan motor listrik untuk pengawalan itu sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022. Karena itu, Dishub Provinsi DKI Jakarta memilih kendaraan listrik itu untuk kegiatan patroli.

Baca Juga

"Tahun lalu sudah diadakan 186 unit, sekarang digunakan anggota untuk melakukan patroli, motor jangkrik ya, motor bebek listrik sudah digunakan," kata dia, Selasa (26/3/2024).

Ia menambahkan, saat ini ada beberapa kendaraan motor besar atau moge yang digunakan untuk pengawalan usianya sudah cukup tua. Pasalnya, terakhir kali Dishub melakukan pengadaan moge pada 2006.

Karena itu, pihaknya melakukan pengadaan moge listrik. Peruntukkannya tak lain adalah digunakan prioritasnya guda pemanduan gubernur terpilih mendatang. "Kan baru tahun depan dia ada, enggak saya gunakan kok," kata Syafrin. 

Ihwal disinggung harga satuan motor itu yang mencapai lebih dari Rp 1 miliar, Syafrin beralasan itu untuk moge. Namun, ia masih menunggu motor itu terdapat di katalog.

"Pertama begini, begitu itu dilakukan untuk pengawalan maka mobilitas Pak Gubernur sangat tinggi. Contohnya hari ini, beliau dari sini ada kegiatan lanjutan, sehingga target untuk menekan polusi udara Jakarta itu harus mulai dari diri Pemprov DKI Jakarta sendiri," kata dia.

Ia menilai, tujuan penggunaan motor listrik itu pada dasarnya adalah mengurangi polusi udara. Dengan menggunakan motor listrik, pemerintah sekaligus ingin melakukan sosialisasi kepada masyarakat.  "Jadi tidak hanya mendorong (masyarakat) ganti (ke motor listrik), tapi kami sudah mulai. Ayo sama-sama kita mulai demi kualitas udara Jakarta lebih baik," ujar Syafrin. 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement