Ahad 24 Mar 2024 04:19 WIB

BP2MI Respons Kapal Tanker Korsel Tempat WNI Bekerja Tenggelam

Kapal Keoyoung Sun berbendera Korea Selatan tenggelam di perairan Jepang.

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani merespons insiden Kapal Keoyoung Sun berbendera Korsel tenggelam di Perairan Jepang.
Foto: Republika.co.id
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani merespons insiden Kapal Keoyoung Sun berbendera Korsel tenggelam di Perairan Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa nahas yang menimpa pekerja migran Indonesia (PMI) terus terjadi. Insiden terbaru, terjadi kapal tanker di Korea Selatan yang tenggelam di perairan Jepang pada Rabu (20/3/2024). Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pun langsung merespons insiden tersebut.

"Kapal Keoyoung Sun ini tenggelam di perairan Jepang. Dan berdasarkan kronologis, Kapal Keoyoung Sun tersebut masih dalam proses identifikasi dari Otoritas Jepang. Kami berharap semua proses evakuasi dipercepat dan korban ditemukan," ujar Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

Kapal tanker yang tenggelam dilaporkan memuat 980 ton asam akrilat. Kendati begitu, tidak ada laporan mengenai kebocoran terkait senyawa kimia. Kapal itu berlabuh akibat cuaca buruk di dekat Pulau Mutsure yang tidak jauh dari Pelabuhan Kitakyushu, di lepas pantai barat daya Jepang. Benny menyampaikan, terdapat delapan korban meninggal.

Baca: Survei Terbaru: Manuver China Jadi Ancaman Bagi Negara ASEAN

 

"Sebanyak delapan orang meninggal dunia usai sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan itu tenggelam di perairan Jepang. Kemudian terdapat 11 ABK di kapal, delapan orang terkonfirmasi meninggal saat di rumah sakit, satu selamat (dalam perawatan), dan dua belum ditemukan," kata Benny.

Menurut dia, proses identifikasi terus dilakukan agar identitas korban bisa dipastikan. Menurut Benny, Kapal Keoyoung Sun yang sedang berlayar itu membawa 11 anak buah kapal (ABK) yang terdiri dari delapan PMI, dua warga Korsel, dan satu warga China.

"Melalui koordinasi bersama dengan Kemenlu dari Direktur Perlindungan WNI, berupaya menghubungi keluarga di Indonesia untuk informasikan musibah ini dan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk memastikan hak-hak para WNI terlindungi. Doakan semua proses penanganan berjalan lancar," ucap Benny.

Berikut daftar ABK Kapal Keoyoung Sun:

1. Asep Saepudin Juhri, 6 September 1985, alamat Desa Jatipiring RT 01, RW 04, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (dalam pencarian).

2. Ade Ageng Suparman, 4 Juni 1992, Desa Gatak, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (meninggal).

3. Muhammad Munir Agung Suhartono, 19 Juni 1999, Jalan Pelabuhan Nomor 6, Kelurahan Preranan, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur (meninggal).

4. Ryan Yudatama Lizar, 2 Mei 1991, Alamat Perumahan Kalibaru Permai, Kelurahan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat (dirawat di RS Kitakyushu Sogo).

5. Rosim, 6 Juli 1979 (meninggal).

6. Suwatno, 7 September 1975 (meninggal).

7. Yudi Yudiyana Abdullah, 2 Juli 1977 (meninggal).

8. Riko Maryanto 22 Mei 1978 (meninggal)

9. Muhamad Ihwan, 2 Januari 1999, Blok Mundut RT 05, RW 03, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (hilang)

10. Muhamad Ihwan sedang dilakukan pencarian oleh Pohang Coast Guard

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement