Jumat 15 Mar 2024 20:40 WIB

Ini Wilayah Pantura yang Terdampak Bencana Hidrometeorologi Akibat Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga pekan depan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus raharjo
Foto udara suasana jalur kereta api dan areal stasiun yang terendam banjir di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (14/3/2024). Banjir yang merendam stasiun dengan ketinggian air dari 30 cm - 100 cm akibat intensitas hujan tinggi sejak Rabu (13/3/2024) di daerah itu menyebabkan pelayanan kereta api terganggu serta sejumlah rute perjalanan kereta api dibatalkan dan dialihkan ke rute kota lain baik kedatangan mapupun keberangkatan. PT KAI (Persero) melakukan rekayasa perubahan pola operasi guna mengatur perjalanan KA menghindari kawasan banjir.
Foto:

Laporan berikutnya sebanyak 10.835 KK atau 24.286 jiwa yang tinggal di 24 desa dalam 6 wilayah kecamatan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terdampak banjir akibat cuaca ekstrem. Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Kendal, Hamam, melaporkan banjir dengan tinggi muka air antara 10-60 cm itu murni karena faktor cuaca maupun adanya kiriman dari wilayah hulu sungai. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi akibat bencana ini. Warga memilih tetap bertahan di rumah masing-masing. “Sementara tidak ada pengungsi. Warga bertahan di rumah masing-masing,” tutur Hamam.

Banjir kepung Kota Semarang

Bergeser ke arah timur dari Kabupaten Kendal, wilayah Kota Semarang tak luput dari dampak cuaca ekstrem. Puncaknya, pada Kamis (13/3/2024), Ibu Kota Jawa Tengah itu dikepung banjir hingga melumpuhkan jalur transportasi darat. Ruas jalan protokol di beberapa titik Kota Atlas itu terendam hingga 80 sentimeter.

Jalan Raya Kaligawe yang menghubungkan Semarang dan Demak-Surabaya lumpuh total akibat genangan banjir. Stasiun Tawang Semarang pun turut terendam hingga ketinggian 10 sentimeter di atas rel. Sejumlah perjalanan kereta api terpaksa harus dialihkan. Adapun data terkini, banjir Kota Semarang telah berdampak pada 158.137 jiwa yang tinggal di 40 kelurahan dalam 6 wilayah administrasi kecamatan.

Demak kembali terendam

Selanjutnya, Kabupaten Demak juga kembali terendam banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur sebagian besar wilayah 'Kota Wali' itu. Dampak dari kondisi cuaca ekstrem itu kemudian mempengaruhi peningkatan debit air dari wilayah hulu menuju hilir yang kemudian melimpas ke permukiman warga.

Hasil kaji cepat BPBD Kabupaten Demak per Kamis (14/3/2024), sebanyak 43.298 warga yang tinggal di 3 kelurahan dan 22 desa di 6 kecamatan terdampak banjir. Adapun 499 warga terpaksa harus mengungsi setelah permukiman mereka terendam banjir dengan TMA 10-100 cm.

Pada banjir kali ini, wilayah Kecamatan Mranggen yang sebelumnya aman dari banjir kini terdampak setelah tanggul Sungai Dombo di Desa Menur jebol setelah kehilangan kemampuan menampung debit air.

Banjir kiriman di Grobogan...

photo
Sejumlah anak berjalan di halaman masjid yang diterjang banjir di Desa Gubug, Gubug, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (6/2/2024). Banjir akibat hujan deras serta jebolnya beberapa tanggul sungai Tuntang itu merendam 2.662 unit rumah, 56 hektare persawahan, enam sekolah dan sejumlah rumah ibadah serta jalan utama yang menghubungkan Purwodadi-Semarang masih dialihkan ke jalur alternatif. - (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement