REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar ilmu politik Universitas Padjadjaran Caroline Paskarina mengatakan Jawa Tengah menjadi contoh kuatnya politik berbasis figur terhadap kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di kandang banteng.
Untuk diketahui, Jawa Tengah menjadi salah satu lumbung suara PDI Perjuangan atau "banteng". Namun, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang diusung oleh PDI Perjuangan justru kalah.
"Pilihan terhadap pasangan calon mengindikasikan kuatnya politik berbasis figur," ujar Caroline, Jumat (15/3/2024).
Dia menilai Presiden Joko Widodo masih cukup berpengaruh di Jawa Tengah. Oleh karena itu, dirinya menuturkan agar kondisi seperti ini menjadi catatan bagi partai politik termasuk PDI Perjuangan untuk terus melakukan fungsi kaderisasi dan kandidasi agar memunculkan figur-figur yang dikenal dan diterima publik.
"Ini juga menjadi catatan penting bagi partai tentang perlunya dukungan kelembagaan terhadap paslon yang diusungnya," ujarnya.
Berdasarkan rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara nasional yang digelar di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (11/3), pasangan Prabowo-Gibran unggul di Jawa Tengah sekitar 12.096.454 suara.
Sementara itu, di urutan kedua terdapat pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md yang memperoleh 7.827.335 suara dan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berada di urutan terakhir dengan perolehan 2.866.373 suara.
Di sisi lain, PDI Perjuangan unggul di delapan dari 10 daerah pemilihan (dapil) di Jawa Tengah. PDI Perjuangan hanya kalah tipis di dua dapil, yakni di Dapil Jateng II dan Dapil Jateng X, di dua dapil tersebut direbut oleh Partai Golkar.
Berikut ini perolehan suara PDI Perjuangan di 8 dapil di Jateng yang unggul:
Jateng I: 646.141 suara
Jateng III: 713.535 suara
Jateng IV: 707.065 suara
Jateng V: 774.282 suara
Jateng VI: 702.942 suara
Jateng VII: 386.049 suara
Jateng VIII: 569.783 suara
Jateng IX: 691.690 suara