REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menanggapi isu yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dimajukan menjadi calon ketua umum (caketum) Partai Golkar. Menurutnya, hal tersebut sebaiknya ditanyakan langsung kepada Jokowi.
"Kalau Golkar sih terbuka. Sebagaimana posisi ketua umum kami, maka kita sebagai partai terbuka menerima siapa saja," ujar Bamsoet di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (8/3/2024).
Ia juga mengungkapkan, partainya rencananya akan menggelar musyawarah nasional (Munas). Forum tertinggi partai berlambang pohon beringin itu akan menjadi tempat pemilihan ketua umum periode terbaru.
Bamsoet mengungkapkan, setidaknya ada empat nama yang santer disebut akan maju sebagai caketum Partai Golkar. Termasuk pejawat Airlangga Hartarto yang disebutnya akan maju kembali.
"Ada setidaknya santer empat suara yang muncul di permukaan yang akan bertarung di forum munas tahun ini. Ada Pak Airlangga, kemudian ada Pak Agus Gumiwang, kemudian ada Pak Bahlil, dan ada saya," ujar Bamsoet.
Mantan sekretaris jenderal Partai Golkar, Idrus Marham Partai Golkar memiliki mekanisme pemilihan ketua umum yang dilakukan lewat forum Munas. Hal tersebut merupakan jawabannya ketika ditanya ihwal isu yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
Ia menjelaskan, syarat untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar tertuang dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai. Namun, Munas dapat menjadi forum untuk mengubah AD/ART tersebut.
"Ini semua bisa dibicarakan, pengambil keputusan tertinggi ada di Munas. Jangankan itu, masalah ketua umum, jangankan itu, AD/ART saja bisa diubah," ujar Idrus di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
"Artinya tertinggi, betul itu (Munas), bagaimana Golkar ke depan, nasibnya ada di Munas sebagai lembaga tertinggi tertentu," sambungnya.