Senin 04 Mar 2024 16:10 WIB

Polisi: Caleg DPR RI DP Ikut Bahas Teknis Cara Membunuh Indriana

DP merupakan seorang caleg dari daerah pemilihan Jabar IX.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Polda Jabar menggelar ekspos kasus pembunuhan seorang perempuan Indriana dengan tersangka tiga orang di Mapolda Jabar, Senin (4/3/2024). Motif pembunuhan dilakukan karena cinta segitiga.
Foto: Dok Republika
Polda Jabar menggelar ekspos kasus pembunuhan seorang perempuan Indriana dengan tersangka tiga orang di Mapolda Jabar, Senin (4/3/2024). Motif pembunuhan dilakukan karena cinta segitiga.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi mengungkapkan dalang utama pembunuhan terhadap Indriana Dewi Eka (25 tahun), yang ditemukan membusuk terbungkus selimut di Kota Banjar, Ahad (25/3/2024) lalu adalah DA dan DP. Sosok DP merupakan calon legislatif (caleg) DPR RI daerah pemilihan (dapil) Jabar IX.

Seperti dilihat di laman KPU, DP mendapatkan suara di pemilihan legislatif tahun 2024 sebanyak 226 suara. Ia mendapatkan nomor urut empat.

Baca Juga

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham, membenarkan bahwa satu orang pelaku pembunuhan yaitu DP merupakan seorang caleg. Ia diketahui merupakan caleg dapil Jabar IX.

"Ya dari hasil pemeriksaan sejauh ini beberapa hari tim penyidik mendapatkan informasi memang yang didapatkan kurang lebih seperti itu, tersangka DP turut serta untuk dalam pesta politik sebagai caleg," ucap di Mapolda Jawa Barat, Senin (4/3/2024).

Ia mengungkapkan pembunuhan terhadap Indriana Dewi Eka (25 tahun) dilakukan DA merupakan persyaratan yang diminta DP apabila ingin kembali berpacaran dengannya. Diketahui sebelum menjalani pacaran dengan Indriana, DA sempat berpacaran dengan DP.

Karena tidak ingin membunuh langsung, DA lantas meminta bantuan MR untuk membunuh Indriana. Mereka pun sepakat dengan imbalan Rp 50 juta untuk MR yang diketahui sedang terlilit dengan utang.

Sebelum melakukan aksi pembunuhan tersebut, DP sempat memberikan sejumlah usulan kepada DA tentang cara membunuh korban pada 15 Februari lalu. Pembahasan tersebut disaksikan oleh MR.

"Mereka bertiga DA, DP dan MR bertemu di indekos. DP membuat rencana usulan korban akan dibunuh dicekik atau dibekap, supaya tidak meninggalkan sidik jari menyarankan sarung tangan lapis tiga atau korban jangan dijemput di rumahnya tapi di tempat kerjanya atau di luar rumah," kata dia.

Selain itu, usulan rencana pembunuhan lainnya yaitu agar pembunuhan dilakukan di tempat sepi dan tidak terdapat kamera CCTV. Termasuk menggunakan mobil sewaan atau rental. "Usulan tersebut disetujui DA, DP dan MR," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement