REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar apel pasukan Operasi Keselamatan Progo 2024 di halaman Mapolda DIY, Sabtu (2/3/2024).
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan dalam amanatnya yang dibacakan Irwasda Polda DIY Kombes Pol Ady Wibowo mengungkapkan apel pasukan kali ini sekaligus pencanangan aksi keselamatan jalan secara serentak di seluruh Indonesia.
"Aksi keselamatan ini merupakan pemolisian masyarakat sebagai pelopor keselamatan yang memiliki peran penting dalam mendukung terciptanya kamseltibcarlantas di wilayah hukum Polda DIY," kata Kombes Ady selaku inspektur upacara pada apel tersebut, Sabtu.
Kepolisian berpesan agar masyarakat dapat menghormati pengguna jalan lain. Ady juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi, sosialisasi, serta edukasi dalam mewujudkan lalu lintas yang aman, tertib, dan berkeselamatan.
Selain diikuti aparat kepolisian, apel gelar pasukan Operasi Progo 2024 turut diikuti sejumlah kelompok masyarakat seperti komunitas, pelajar, mahasiswa, hingga pengemudi ojek online. Dalam kesempatan itu kepolisian juga memperkenalkan Duta Keselamatan DIY yang bertugas melakukan edukasi kepada masyarakat terkait keselamatan berkendara.
Ady sebagai inspektur upacara juga menyematkan penyematan pita keselamatan kepada sejumlah petugas. Dalam apel tersebut Ady juga membacakan Ikrar Keselamatan yang diikuti anggota kepolisian dan peserta apel yang hadir.
Adapun bunyi Ikrar Keselamatan tersebut, yakni pertama, setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan siap menjaga keutuhan NKRI. Kedua, saling menghargai dan menghormati hak pengguna jalan sesuai amanat UU Lalu Lintas nomor 22 Tahun 2009.
"Ketiga, bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia ikut memberikan sosialisasi. edukasi, partisipasi untuk mewujudkan lalu lintas yang aman tertib dan berkeselamatan," kata Ady diikuti peserta apel lainnya.
Operasi Progo 2024 akan digelar 4-17 Maret 2024. Adapun operasi kali ini mengedepankan kegiatan preemtif 40 persen, preventif 40 persen, serta penegakan hukum bidang lalu lintas 20 persen dengan pelaksanaan secara elektronik dan teguran simpatik.
"Operasi juga melibatkan 1.470 personel dengan sasaran meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang ganggu, dan gangguan nyata yang berpotensi menyebabkan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas baik sebelum, pada saat maupun pasca-Operasi Keselamatan Progo 2024," ujarnya.