REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Pemerintah Kabupaten Subang, Jabar, masih terus menggelar operasi pasar murah di sejumlah titik. Operasi pasar ditujukan untuk mengintervensi pasar sebagai upaya stabilisasi harga beras di pasaran.
"Hari ini operasi pasar murah digelar di tiga titik, yakni di Kecamatan Pagaden, Binong, dan Kecamatan Tambakdahan," kata Penjabat Bupati Subang, Imran, di Subang, Senin (26/2/2024).
Ia mengatakan bahwa operasi pasar murah digelar oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Subang. Menurut dia, pada Januari lalu inflasi di Subang hampir mencapai 4,90 persen dan salah satu komoditas penyumbang inflasi adalah beras.
Ia mengaku heran, karena meskipun Subang dikenal sebagai sentra produksi beras nomor tiga di Jawa Barat, tapi beras medium dari Subang tidak tersedia di pasar, dan beras premium yang tersedia di toko-toko besar harganya jauh di atas harga standar. Dia menyampaikan, untuk mengatasi masalah ini Pemerintah Kabupaten Subang melakukan operasi pasar dan melakukan intervensi.
Imran juga menjelaskan, gerakan pangan murah ini mengikutsertakan UMKM, minimarket, dan Bulog. Adapun komoditas utama yang dijual pada gerakan pangan murah tersebut difokuskan pada beras dan minyak goreng dengan harga di bawah pasar.
Ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut mampu meringankan beban daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Selanjutnya Imran mengajak seluruh masyarakat untuk membudidayakan gerakan menanam sayur dan kebutuhan bumbu lainnya di pekarangan rumah seperti cabai, tomat, dan lain-lain. Sementara itu, rata-rata harga sembako di Subang per Senin ini di antaranya harga beras premium sebesar Rp16 ribu per kilogram dan beras medium Rp 15 ribu per kilogram.