REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta guru mewaspadai adanya kelompok atau geng di sekolah. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi praktik perundungan atau bullying.
"Dalam teori psikologi sosial, biasanya bullying itu tidak dilakukan orang per orang tetapi oleh clique, oleh komplotan, anak-anak geng ya itu kalau teori clique," kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (22/2/2024).
Clique adalah kelompok teman sebaya yang terjalin erat berdasarkan ketertarikan tertentu yang sama. Muhadjir mencontohkan clique di sekolah bisa terjadi misalnya atas dasar merasa sama-sama cantik atau merasa sama-sama berasal dari keluarga kaya, lalu berkumpul membentuk geng di sekolah.
"Biasanya orang akan berkumpul dengan suatu kesamaan dan guru harus mewaspadai betul dan itu bisa terjadi di semua sekolah," kata dia.
Muhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan. Sedangkan jika sudah terjadi praktik perundungan, Muhadjir berpesan agar pihak sekolah segera melakukan langkah-langkah pemulihan termasuk konsultasi bimbingan, tidak hanya kepada siswa yang menjadi korban melainkan juga kepada pelaku perundungan.
"Termasuk juga yang melakukan, karena yang melakukan ini mereka yang belum dewasa. Dia juga butuh treatment, jangan sampai menjadi perilaku yang kambuhan," ujarnya.