Ahad 18 Feb 2024 23:59 WIB

Universitas Mercu Buana Berbagi Ilmu Komunikasi Organisasi ke Ikaboga Indonesia

Pelatihan komunikasi organisasi ini dilakukan lima Doktor Ilmu Komunikasi Mercu Buana

Universitas Mercu Buana melalui magister ilmu komunikasinya melakukan pelatihan tentang komunikasi organisasi bagi Ikatan Ahli Boga (Ikaboga) Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka melaksanakan pengabdian kepada masyarakat kerja sama dalam negeri (PKM KDN).
Foto: dok Mercu Buana
Universitas Mercu Buana melalui magister ilmu komunikasinya melakukan pelatihan tentang komunikasi organisasi bagi Ikatan Ahli Boga (Ikaboga) Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka melaksanakan pengabdian kepada masyarakat kerja sama dalam negeri (PKM KDN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Mercu Buana melalui magister ilmu komunikasinya melakukan pelatihan tentang komunikasi organisasi bagi Ikatan Ahli Boga (Ikaboga) Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka melaksanakan pengabdian kepada masyarakat kerja sama dalam negeri (PKM KDN).

"Pelatihan komunikasi organisasi ini dilakukan oleh lima Doktor dari Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana," kata Sekretaris Prodi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Affdal Makkuraga Putra dalam keterangannya, Ahad (18/2/2024).

Ikaboga Indonesia merupakan organisasi bagi ahli boga di Indonesia yang didirikan oleh Dewi Motik Pramono pada 3 Desember 1987 dan saat ini dipimpin oleh Retno Multriarti. Pada akhir tahun 2017, DPD Ikaboga Indonesia telah terbentuk di 28 Provinsi, dan DPC ada di 200  wilayah setingkat Kabupaten atau Kota, dengan jumlah anggota sekitar 10.000 orang.

Sebab itu, pelatihan komunikasi organisasi yang dilakukan oleh lima Doktor dari Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana itu mengangkat sejumlah tema. Pertama, oleh Henni Gusfa yang menjelaskan tentang pentingnya komunikasi agile dalam praktek brand leadership di Ikaboga Indonesia.

Dilanjutkan dengan Leila Mona Ganiem, yang menjelaskan tentang apa dan bagaimana seyogyanya PKM Ikaboga dalam membangun citra melalui Personal Branding dan PSR pengusaha UMKM. Kemudian Syarifuddin menyajikan materi tentang penguatan kapasitas komunikasi politik sebagai salah satu bargaining position Ikaboga Indonesia dalam akselerasi pengembangan wisata kuliner.

Berikutnya dilanjutkan oleh Santa Lorita Simamora yang menjelaskan tentang kompetensi komunikasi leader berbasis indigenous guna mendukung brand image dan reputasi Ikaboga. Pelatihan ditutup oleh Rosmawaty Hilderiah Pandjaitan dengan penjelasan soal kompetensi komunikasi organisasi dan model 4C guna branding dan membangun reputasi melalui media sosial.

“Seperti kompetensi komunikasi organisasi, karena komunikasi organisasi penting untuk memimpin dan mengendalikan jalannya organisasi, serta efektif bagi pencapai tujuan organisasi. Demikian halnya dengan kompetensi Model 4C (critical thinking, communiaction, collaborative, dan creativity) yang merupakan Keterampilan Abad 21,” terang Rosmawaty.

Menurut dia, kompetisi tersebut penting karena Ikaboga Indonesia juga fokus pada fungsi pembelajaran melalui Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di bidang Tata Boga. Agar upaya kursus dan pelatihan tersebut dikenal luas dan terpercaya, maka Ikaboga Indonesia dia sebut dapat memanfaatkan media sosial sebagai media branding dan membangun reputasi yang baik.

Rosmawaty mengatakan, branding penting karena dapat menempatkan nama organisasi di atas kompetitor lainnya. Reputasi penting, kata dia, karena dapat membawa atribut positif dan memberikan keuntungan yang berkelanjutan.

“Inilah yang menjadi urgensi sekaligus latarbelakang dilakukannya pelatihan ini.  Tujuannya agar para Ketua Ikaboga Indonesia dapat meningkat dalam kompetensi komunikasi organisasi dan Model 4C, baik untuk branding maupun membangun reputasi melalui media sosial,” kata dia.

Kegiatan PKM KDN ini dilaksanakan secara hibrida, diikuti oleh 158 peserta dari tingkat DPP, DPD, maupun DPC. Ada sekitar 27,8 persen peserta yang hadir secara langsung, dan selebihnya 72,2 persen peserta hadir secara luring. Didominasi perempuan (90,5 persen), karena organisasi Ikaboga Indonesia didominasi oleh kaum perempuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement