REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Para pengungsi banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berharap masih bisa menggunakan hak pilih mereka pada Pemilu 2024, 14 Februari mendatang, di tempat pemungutan suara (TPS) dekat pengungsian.
"Sepanjang tersedia TPS yang lokasinya juga dekat dengan tempat pengungsian, tentunya saya siap menggunakan hak pilih," kata Yuni, warga Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, yang mengungsi di Balai Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Senin (11/2/2024).
Yuni, yang mengungsi sejak Jumat 99/2), mengatakan jika tidak tersedia TPS dekat dengan tempat pengungsian, maka dia tidak memungkinkan mendatangi TPS di dekat rumahnya, tempat dia terdaftar sebagai pemilih, karena lokasinya terdampak banjir.
Harapan serupa juga diungkapkan Yusrun Nikmah, pengungsi bencana banjir Demak yang mengaku siap mencoblos jika disediakan TPS terdekat.
Yusrun pun tetap akan menggunakan hak pilihnya di TPS tempat dia terdaftar sebagai pemilih selama banjir sudah surut dan kondisi aman untuk kembali ke rumah.
"Kalau pun banjir sudah surut dan aman untuk kembali pulang ke rumah, juga tidak ada permasalahan untuk mencoblos di TPS dekat rumah," kata Yusrun.
Kemudian, Parti, warga Desa Karanganyar yang mengungsi di Terminal Jati Kudus, mengaku belum bisa memikirkan untuk bisa mencoblos atau tidak.
Hal itu karena hingga Senin, air genangan banjir di desanya masih tinggi, sehingga belum memungkinkan untuk pulang ke rumahnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak Siti Ulfaati sedang rapat sehingga belum memberikan jawaban terkait solusi bagi warga terdampak banjir dalam memberikan hak suara mereka.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, jumlah warga terdampak banjir yang mengungsi mencapai 20.772 jiwa, tersebar di 19 desa pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Karanganyar dan Gajah.