Sabtu 10 Feb 2024 17:40 WIB

Mengapa Cuaca Bengkulu Siang Panas Malam Hujan? Ini Penjelasan BMKG

Pada Februari 2024 Provinsi Bengkulu mulai memasuki musim penghujan.

Ilustrasi.
Foto: dok Pemprov Kalsel
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu menyebutkan perubahan cuaca seperti siang panas dan malam turun hujan di wilayah tersebut disebabkan hujan orografi.

 

Baca Juga

Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwa menjelaskan adanya energi matahari yang bersinar menyebabkan terjadi penguapan baik itu dari laut danau dan lainnya. Hasil dari penguapan tersebut terbentuk awan yang bergerak sesuai dengan arah angin di lapisan atas.

 

"Seiring dengan terbentuknya awan akan terkumpul sehingga membentuk awan-awan hujan yang biasanya terjadi di malam hari. Hal ini biasa disebut hujan orografi," katanya saat dihubungi via telepon di Bengkulu, Sabtu (10/2/2024).

 

Selain itu, terkait dengan tinggi rendahnya curah hujan di sejumlah wilayah tergantung ketinggian tempat, adanya barisan pegunungan, jarak, dan luas daratan. Meskipun demikian, Anang mengimbau seluruh masyarakat waspada bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi pada Februari 2024.

 

Hal tersebut dilakukan, sebab pada Februari 2024 Provinsi Bengkulu mulai memasuki musim penghujan sehingga berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai dengan angin kencang yang merata.

 

Masyarakat juga harus terus melakukan pemantauan atau memonitor informasi terkait kondisi cuaca terkini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bengkulu Will Hopi mengimbau masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem.

 

"Dalam menghadapi musim hujan dan potensi banjir kita harus memastikan personel, peralatan, termasuk terpal, tenda, perahu dan berbagai pendukung lainnya siap dan cukup. Ini mengingat sejumlah kecamatan dalam Kota Bengkulu masuk rawan banjir," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement