REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah Bali mendalami motif penyerangan terhadap 15 orang anggota Kompi A Yonif 900/Satya Bhakti Wirottama yang dilakukan oleh 30 orang tak dikenal di Lapangan Futsal Kerobokan, Badung, Bali.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan di Denpasar, Kamis mengatakan peristiwa tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan gabungan Polres Badung dan Denpom IX Udayana.
Jansen menjelaskan peristiwa penyerangan terhadap anggota Raider 900 dengan sekelompok orang tak dikenal tersebut terjadi pada Rabu (7/2) di Big Ball Futsal Arena Jalan Raya Kerobokan, Kabupaten Badung.
Namun, beberapa saat kemudian Serda STV kembali ke tempat parkir sepeda motor untuk mengecek handphone miliknya yang tertinggal di dasbor motor.
Selanjutnya, sekitar pukul 20.45 Wita kelompok orang tersebut kembali melakukan penyerangan kedua dengan membawa lebih banyak sekitar 30 orang dilengkapi dengan senjata tajam.
Pada pukul 20.55 WITA, anggota Polsek Kuta Utara tiba di TKP dan situasi sudah dalam keadaan aman. Hingga kini, korban Serda STV masih menjalani perawatan di RS BaliMed Denpasar, Bali untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Jansen mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kodim 1612/Badung, dan unsur TNI lainnya untuk bersama memberikan imbauan kepada anggota TNI, serta seluruh lapisan masyarakat, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan seterusnya untuk selalu saling mengingatkan dan menguatkan serta agar menahan diri, mohon tidak terprovokasi dengan kejadian tersebut agar Bali tetap aman.