REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementeran Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar Kompetisi Debat Bahasa Indonesia. Kompetisi ini guna meningkatkan kesadaran anak muda mengenai Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).

Deputi 1 Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Prof Asrorun Ni'am Sholeh mengatakan event ini bentuk perhatian pemerintah terhadap pemuda di Indonesia. Ia berharap kompetisi debat bahasa Indonesia ini bisa meningkatkan IPP.

"Kita harus terus memberikan wadah bagi anak muda untuk berdiskusi dan berdebat sehingga mampu meningkatkan nalar kritis anak muda dan keterlibatannya dalam Indeks Pembangunan Pemuda (IPP)," ujarnya dalam pemberian hadiah pemenang.

Kompetisi debat yang menggunakan sistem British Parliamentary System mendapatkan respon positif dari para pemuda. Menurut Prof Ni'am, hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme peserta yang mencapai 109 pemuda dari seluruh Indonesia sejak dibuka pada 31 Januari hingga 1 Februari 2024.

Dari jumlah pendaftar tersebut hanya terdapat 16 tim yang berhak mengikuti tahap selanjutnya, yaitu debat di kemenpora untuk memperebutkan total hadiah 24 Juta.  Kompetisi Debat secara offline dilakukan pada Ahad (4/2/2024). Sebanyak 16 Tim yang berdebat menempuh babak eliminasi melalui babak Quarter Final, Semi Final dan Grand Final.

Ing Ngarsa Sung Tuladha yang terdiri dari Ryan Kusnadi, Reinhart Timothy Siregar keluar sebagai juara 1. Kemudian Bersatu Untuk Ekonomi Intelektual Pemuda yang terdiri dari Hezron Kowardi, Kevin Kusuma sebagau juara 2. Sedangkan juara 3 bersama diraih oleh Pemuda Etis Nasionalis Terpelajar Intelektual & Lantang (Brian Hose, Jason Samvero) dan Pemuda Rawamangun (Abdul Rohman Tarigan, Laila Amalia Khaerani)

Sementara itu, pembicara terbaik diraih oleh Rendy Utomo sebagai terbaik 1. Kemudian pembicacara terbaik diraih oleh Krisantus Danu. Dalam kesempatan ini juga terpilih suporter terbaik yang diraih oleh pemuda Rawamangun dan Marginak Muda Kritis.

Ikuti Whatsapp Channel Republika