Rabu 31 Jan 2024 13:40 WIB

RMI Targetkan Produksi Gula 1,1 Juta Ton di 2024

RMI pastikan stok gula mencukupi permintaan dalam negeri.

Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih (GKP) di gudang penyimpanan milik PG. Rejoso Manis Indo, Blitar, Jawa Timur, Selasa (30/1/2024). Badan Pangan Nasional (BAPPANAS)/National Food Agency (NFA) menetapkan besaran stok pangan untuk GKP konsumsi yang harus dimiliki pemerintah sampai akhir tahun 2024, yakni minimal sebanyak 250 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 25 ribu ton. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Anshori
Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih (GKP) di gudang penyimpanan milik PG. Rejoso Manis Indo, Blitar, Jawa Timur, Selasa (30/1/2024). Badan Pangan Nasional (BAPPANAS)/National Food Agency (NFA) menetapkan besaran stok pangan untuk GKP konsumsi yang harus dimiliki pemerintah sampai akhir tahun 2024, yakni minimal sebanyak 250 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 25 ribu ton. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/rwa.

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Pabrik Gula Rejoso Manis Indo di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menargetkan bisa memproduksi gula pada 2024 ini sebesar 1,1 juta ton, lebih rendah ketimbang target di 2023 yang ditargetkan 1,2 juta ton.

Manager Public and Government Relation PT. RMI - Mitr Phol Group Putut Hindaruji menjelaskan target pada 2024 ini memang diturunkan ketimbang target tahun lalu yang salah satunya karena masalah cuaca.

Baca Juga

"Produksi tahun lalu berdampak karena iklim global, El-nino. Tahun lalu kami ada target 1,2 juta ton dan terealisasi 1,170 juta ton. Tahun ini 1,1 juta ton, mengingat cuaca berkepanjangan," katanya di Blitar, Selasa.

Ia mengatakan perusahaan juga sudah membuat berbagai macam program sehingga produksi tebu petani bisa maksimal. Namun, praktik di lapangan juga cukup memerlukan perjuangan.

Tanaman tebu petani juga mengalami penurunan produksi sekitar 20 persen. Sehingga, petani juga memaksimalkan panen yang ada.

Menurut dia, kebutuhan gula hingga kini masih cukup tinggi. PT RMI salah satu pabrik gula yang juga menyokong kebutuhan nasional gula, sehingga perusahaan juga tetap berupaya keras agar capaian produksi bisa terealisasi.

Produksi gula di PT RMI berasal dari 25 zona yang tersebar di Blitar, Malang, dan Kediri. Dari para petani tebu itu, sekitar 50 persen tebu tetap berasal dari petani di Blitar.

Selain itu, rendemen yang dihasilkan pabrik gula PT RMI juga cukup bagus. Target rendemen pada 2023 sebesar 7,92 persen atau turun dibandingkan target 2022 yang 8,2 persen, namun meningkat dibandingkan realisasi 2022 yang 7,48 persen. Realisasi rendemen pada 2022 itu disebabkan curah hujan yang cukup tinggi, sehingga mempengaruhi jumlah rendemen tebu.

Meskipun angka rendemen turun di tahun 2022, ia mengatakan perusahaan masih menduduki peringkat pertama di antara pabrik gula se-Jawa dan berada di peringkat empat se-Indonesia.

Dengan capaian rendemen sebelumnya, diharapkan target dari perusahaan bisa terealisasi, terlebih lagi adanya sinergi dari berbagai pihak.

Putut juga mengatakan di awal tahun 2024 ini, dari pabrik juga mengadakan bersih pabrik termasuk dengan memberikan santunan kepada anak yatim piatu, serta siswa dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Blitar.

Secara total terdapat 120 ayam yatim piatu serta siswa kurang mampu yang mendapatkan santunan tersebut. Diharapkan, dengan awal kegiatan ini produksi perusahaan nantinya bisa semakin maksimal dan lancar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement