REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Verrel Uziel (Fakultas Ilmu Administasi/FIA 2020) & Iqbal Cheisa Wiguna (Fakultas Teknik/FT 2020) secara resmi dilantik menjadi ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) 2024 oleh Kongres Mahasiswa UU, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (25/1/2024).
Pelantikan keduanya dipimpin oleh Presidium Kongres Mahasiswa yang diketuai oleh Suci Pasca (Fakultas Kesehatan Masyarakat/FKM) di Auditorium Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI sekitar pukul 17.30 WIB. Hal itu menjadi puncak dari perjuangan 79 hari sejak Verrel dan Iqbal melakukan pengambilan berkas pada 8 November 2023.
Duet Verrel-Iqbal memenangkan Pemilihan Raya Ikatan Keluarga Mahasiswa (Pemira IKM) UI 2023 dengan perolehan suara 3.270 (59,6 persen) dari total 5.483 suara. Menurut Verrel, momen pelantikan tersebut diharapkan menjadi menjadi penanda kembali bersatunya IKM UI menyongsong masa depan.
"Mari sudahi segala bentuk perselisihan, kalah-menang adalah hal yang wajar dalam pertandingan, dan kembali satukan semangat memberikan kebermanfaatan bagi IKM UI dan Indonesia. Ingat, kehadiran kita semua dinantikan!" ujar Verrel dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Verrel dan Iqbal sempat didiskualifikasi oleh Komite Pengawas (KP) Pemira UI dengan tuduhan melakukan sabotase. Gara-gara itu, duet Verrel-Iqbal menempuh proses hukum dengan melakukan gugatan sengketa Pemira UI ke Mahkamah Mahasiswa (MM).
Setelah melalui proses persidangan, muncul putusan Perkara 003/Skt.PMR-IKM.UI/I/2024/MM.UI yang menyatakan, Verrel-Iqbal tidak terbukti melakukan sabotase. Hal itu otomatis membuat Verrel-Iqbal terpilih secara sah dan berkekuatan hukum tetap sebagai ketua dan wakil ketua BEM UI 2024.
Proses panjang itu juga ikut dirasakan oleh tim kampanyenya. Ketua Tim Verrel-Iqbal, Riansya menampaikan, perjuangan yang diinisiasi pihaknya tidaklah sia-sia. Hal itu karena timnya mampu menangkis berbagai tuduhan tak berdasar yang dialamatkan kepadanya.
"Segala tindakan yang merugikan kepentingan IKM UI yang dalam hal ini memperlambat proses suksesi LTK UI adalah tindakan yang berlawanan dengan semangat Verrel-Iqbal. Termasuk intervensi pihak eksternal yang secara sistematis telah merusak iklim demokrasi di UI. Saya sampaikan juga, demi kepentingan IKM UI, hanya ada satu kata bagi saya, lawan!" ucap Riansya.