Senin 29 Jan 2024 16:07 WIB

Cerita Mahasiswa ITB tak Bisa Bayar UKT Rp 12,5 Juta, Tapi Malah Disarankan Pakai Pinjol

Deovie mengaku masalah ekonomi keluarga yang membuatnya kesulitan membayar UKT.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Seratus lebih mahasiswa yang tergabung di kabinet keluarga mahasiswa ITB melakukan aksi demonstrasi menolak penggunaan aplikasi pinjaman online untuk program biaya kuliah mahasiswa yang kesulitan membayar UKT di depan Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (29/1/2024).
Foto:

Ia mengaku kebingungan untuk membayar tunggakan tersebut hingga akhirnya pihak kampus menurunkan pembayaran tunggakan menjadi Rp 12.500.000. Namun, Deovie mengaku masih belum bisa membayar biaya tersebut.

Hingga akhirnya, ia mengatakan pihak kampus melalui sistem menyarankan untuk menggunakan aplikasi pinjaman online biaya kuliah Danacita. Namun, ia enggan mengambil saran tersebut karena tidak mau berutang.

Deovie mengatakan apabila mengambil cuti kuliah maka tetap harus membayar UKT sebesar 50 persen. Dengan bantuan alumni himpunan mahasiswa elektro, akhirnya ia bisa membayar tunggakan Rp 12,5 juta di semester kemarin dan mengisi formulir rencana studi (FRS) untuk perkuliahan.

Namun, ia mengaku UKT di tahun semester genap 2023/2024 belum dibayarkan dan sisa tunggakan. Deovie mengaku mahasiswa yang bernasib serupa dengannya relatif banyak.

Seratus lebih mahasiswa yang tergabung di keluarga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar aksi demonstrasi kepada rektor ITB di gedung rektorat di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (29/1/2024). Mereka meminta program pinjaman online (pinjol) untuk biaya kuliah mahasiswa tidak mampu dan berbunga dihapus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement