Jumat 26 Jan 2024 16:35 WIB

Tingkatkan SDM, 38 Dosen Perhubungan Laut akan Dikirim ke Luar Negeri

Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun membeli simulator Kereta Cepat dan MRT.

BPSDMP Kemenhub terus berusaha melahirkan SDM di bidang transportasi yang mumpuni.
Foto: Republika.co.id
BPSDMP Kemenhub terus berusaha melahirkan SDM di bidang transportasi yang mumpuni.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kemenhub terus berusaha melahirkan SDM di bidang transportasi yang mumpuni. Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut Kemenhub, Ahmad menjelaskan, perguruan tinggi di matra laut pada 2024 mempunyai strategi mengoptimalkan aset dengan melakukan revitalisasi laboratorium dan simulator.

Selain itu, pihaknya juga membuka program studi (prodi) dan diklat baru, hingga kampus inklusif. Tidak cukup sampai di situ, sambung dia, BPSDMP juga akan mengirimkan sekitar 74 taruna dan 38 dosen untuk magang di luar negeri. "Seperti ke Belanda, Cina, Denmark, Filipina, Jepang, Malaysia, Polandia, Rusia, Singapura, Turki dan Yunani," kata Ahmad dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (26/1/2024).

Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, contohnya, menggelar kerja sama diklat luar negeri dengan The Shipowner’s Mutual Protection and Indemnity Association Singapore, Bangladesh Marine Academy, hingga Dar El Salaam Maritime Institute di Tanzania.

Ahmad juga menjelaskan, sedang dirumuskan strategi pengembangan perpustakaan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. "Rakornas yang rencananya dilakukan di STIP Jakarta pada tanggal 26-28 Februari mendatang memiliki tujuan pengembangan jaringan kerjasama antar perpustakaan sesuai dengan perkembangan zaman," kata Ahmad.

Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara, Ahmad Setiyo Prabowo menjelaskan, salah satu fokus SDM dari matra udara adalah pemetaan kebutuhan training mandatory bidang kebandarudaraan. Untuk itu, dilakukan sebuah upaya seperti pengaturan analisis beban kerja personel bandar udara untuk memetakan kebutuhan SDM dan pelatihan teknis sesuai tugas dan fungsi.

"Kami anggota dari International Civil Aviation Organization (ICAO), Platinum Trainair Plus Programme (TPP), International Air Transport Association (IATA) - Authorized Training Centers (ATC) Preferred, Airports Council International (ACI) – Accredited Training Partner (ATP) memiliki kewenangan dalam melaksanakan pelatihan-pelatihan berstandar global dan biaya yang terjangkau sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan kompetensi personel stakeholder dengan efektif, efisien dan ekonomis," katanya.

Pihaknya juga berencana melakukan restrukturisasi prodi, seperti D-III Manajemen Transportasi Udara dan D-III Operasi Pesawat Udara menjadi D-IV Manajemen Transportasi Udara. "Lalu D-IV Teknik Pesawat Udara dan D-III Teknik Pesawat Udara menjadi D-IV Teknologi Rekayasa Pemeliharaan Pesawat Udara. Dan masih ada beberapa yang lainnya," kata Setiyo.

Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat, Nahduddin menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas pengajar akan dibuat program beasiswa S3 bagi 37 dosen. Mereka semua adalah pengajar di PTDI-STTD Bekasi, PKTJ Tegal, Poltektrans SDP Palembang, PPI Madiun, dan Poltrada Bali.

Selain itu, pihaknya ingin meningkatkan kebutuhan sarana prasarana prioritas. "Untuk Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun akan disiapkan pengadaan simulator HST (Kereta Cepat) dan MRT, peralatan Laboratorium Material Jalan Rel,  peralatan simulator OCC System dengan mock up LRT Jabodebek dan furniture laboratorium persinyalan dan PPKA," kata Nahduddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement