Kamis 25 Jan 2024 16:58 WIB

Ada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Nelayan Banten Diminta Waspada

BMKG mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan terhadap nelayan tradisional.

Nelayan yang tak melaut berdiri di atas kapal yang terparkir di Pelabuhan Perikanan Karangantu, Serang, Banten, Senin (7/8/2023). Pihak BMKG mengeluarkan peringatan dan waspada cuaca buruk serta gelombang tinggi 4 - 5 meter di Selat Sunda bagian Barat yang diprediksi terjadi hingga tanggal 8 Agustus 2023.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Nelayan yang tak melaut berdiri di atas kapal yang terparkir di Pelabuhan Perikanan Karangantu, Serang, Banten, Senin (7/8/2023). Pihak BMKG mengeluarkan peringatan dan waspada cuaca buruk serta gelombang tinggi 4 - 5 meter di Selat Sunda bagian Barat yang diprediksi terjadi hingga tanggal 8 Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan waspada gelombang tinggi 2,50 meter di perairan selatan Banten, Samudera Hindia, dan Selat Sunda bagian selatan, Kamis (25/1/2024).

 

Baca Juga

Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang Tatang mengatakan mengeluarkan peringatan dini terhadap keselamatan nelayan yang menggunakan perahu karena tinggi gelombang 2,50 meter di perairan selatan Banten, Samudera Hindia dan Selat Sunda bagian selatan.

 

BMKG mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan terhadap nelayan tradisional di perairan Banten guna menghindari kecelakaan laut. Selain itu, tiupan angin bergerak dari arah barat daya hingga barat dengan kecepatan 05-35 kilometer per jam.

 

"Kami berharap nelayan waspada dan hati-hati jika melaut karena cuaca di perairan itu sangat buruk," katanya, Kamis.

 

Kepala Pangkalan Pelabuhan Ikan (PPI) Binuangeun Kabupaten Lebak Ahmad Hadi mengatakan saat ini nelayan di daerah itu sekitar 3.600 orang dan sebagian tidak melaut akibat gelombang tinggi 2,50 meter juga tiupan angin.

 

"Kami mengimbau nelayan agar waspada jika melaut untuk menghindari kecelakaan terseret gelombang itu," kata Ahmad.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement