Sabtu 20 Jan 2024 15:16 WIB

BMKG Deteksi 21 Titik Panas di Kutai Timur

Hujan dalam beberapa hari tidak akan turun di beberapa daerah.

Kabut asap menyelimuti kawasan pemukiman di kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (29/9/2023). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar mengingatkan kualitas udara di provinsi itu menurun dengan tingkat kualitas udara sedang karena berdasarkan pantauan aplikasi Sipongi ada belasan titik panas di Sumbar terutama di kabupaten/kota yang berbatasan dengan provinsi tetangga seperti Riau, Jambi, dan Bengkulu. .
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Kabut asap menyelimuti kawasan pemukiman di kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (29/9/2023). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar mengingatkan kualitas udara di provinsi itu menurun dengan tingkat kualitas udara sedang karena berdasarkan pantauan aplikasi Sipongi ada belasan titik panas di Sumbar terutama di kabupaten/kota yang berbatasan dengan provinsi tetangga seperti Riau, Jambi, dan Bengkulu. .

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 21 titik panas indikator awal kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, pada 19 Januari 2024 pukul 01.00 hingga 24.00 WITA. Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu, titik panas terpantau di wilayah Kecamatan Sangatta Utara (2), Bengalon (16), Kaliorang (1), dan Kaubun (2).

Informasi mengenai sebaran titik panas sudah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat kabupaten dan provinsi agar dapat ditindaklanjuti. Meski sudah masuk musim hujan, Diyan mengatakan, hujan dalam beberapa hari tidak turun di beberapa daerah dan kondisi itu dapat meningkatkan kemungkinan terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Baca Juga

Oleh karena itu, dia mengimbau warga untuk membantu meminimalkan kemungkinan terjadi kebakaran hutan dan lahan dengan tidak melakukan pembakaran untuk membuka maupun membersihkan lahan. "Pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat antara lain dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat membersihkan atau membuka lahan, karena daun dan ranting kering rawan menyebabkan kebakaran meluas," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement