REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta warga setempat mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat musim pancaroba di wilayah itu. Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Rephi Meido Satria mengatakan kasus penyebaran DBD di 15 kecamatan di Kabupaten Rejang Lebong sepanjang 2023 tercatat sebanyak 86 kasus atau meningkat dari Tahun 2022 sebanyak 76 kasus.
"Saat musim hujan yang seperti saat ini, biasanya populasi nyamuk Aedes aegypti akan meningkat. Akan banyak warga yang terkena DBD sehingga ini harus diwaspadai," kata dia, Kamis (18/1/2024).
Ia menjelaskan, pada awal 2024 ini sudah ada beberapa warga Rejang Lebong yang terserang DBD. Namun untuk jumlah pastinya baru akan diketahui bulan Februari nanti setelah adanya laporan dari 21 puskesmas tersebar di 15 kecamatan.
Penyebaran DBD ini, kata dia, dilakukan nyamuk Aedes aegypti yang berkembangbiak di tempat penampungan air bersih maupun di baju tergantung. Untuk mengatasinya masyarakat diminta melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Menurut dia, gerakan PSN ini dinilai paling efektif. Masyarakat hanya melakukan langkah pencegahan 3M plus dengan jalan menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas, serta menaburkan bubuk abate.
Untuk mengantisipasi penyebaran DBD dan penyakit lainnya saat musim penghujan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui 21 puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong. Sementara itu, untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD yang terjadi dalam masyarakat di wilayah itu Dinas Kesehatan Rejang Lebong sudah menyiagakan petugas medis kemudian menyiapkan stok obat-obatan bagi 21 puskesmas di Rejang Lebong.