Senin 15 Jan 2024 22:15 WIB

Sultan Minta Petani Kulon Progo Lakukan Modernisasi Alat Pertanian

Sultan HB X minta petani agar tidak hanya produk pertanian saja yang diperhatikan.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X meminta Kelompok Tani Wanadelima Mandiri di Kalurahan Sidomulyo, Kabupaten Kulon Progo, melakukan modernisasi alat pertanian dan mengembangkan produk pertanian.

Sultan HB X di Kulon Progo, Senin, memberi arahan kepada petani agar tidak hanya produk pertanian saja yang diperhatikan. 

"Petani milenial itu jangan hanya tanaman saja yang dilihat, tapi alatnya juga harus mendukung. Alatnya harus canggih, yang mengikuti perkembangan zaman," kata Sultan saat melakukan panen perdana melon di Wanadelima.

Ia menyarankan  petani Wanadelima  menambah pengetahuan dalam upaya mengembangkan produk pertanian. Jika ingin belajar dari para petani di DIY yang lain, Sri Sultan mengusulkan untuk melakukan kerja sama dengan petani asal Sleman yang telah l melakukan pembelajaran ilmu pertanian modern hingga ke Korea Selatan.

“Kalau masih tidak paham (strategi pengembangan produk pertanian buah), petani di sini bisa kerja sama dengan teman-teman yang lolos kita bawa ke Korea Selatan," katanya.

Kebun buah melon Wanadelima ini ditanami melon dengan varietas Amanda oleh warga. Alasannya, varietas ini memiliki ukuran buah yang cukup besar dan rasanya yang manis, sehingga diharapkan mampu menjadi produk unggulan bagi daerah tersebut.

Seusai melakukan panen melon, Sri Sultan juga meninjau kebun anggur petani Wanadelima Mandiri dan juga kandang kambing umbaran.

Sementara itu, Pengelola Wanadelima Mandiri Joko Triyono mengatakan kebun anggur di wilayahnya diklaim sebagai kebun anggur terbesar di DIY dengan luas sekitar 4.000 meter persegi. Anggur yang ditanam terdiri dari berbagai varietas, di antaranya jenis Ninel dan Taldun.

“Karena memiliki beragam potensi, kami memiliki visi menjadikan kawasan ini agroeduwisata berbasis pemberdayaan masyarakat. Nanti tidak hanya buah melon dan anggur, ke depan akan dibudidayakan juga buah alpukat, durian, dan mangga," katanya.

Selain itu, fasilitas berwisata juga turut dikembangkan, seperti tur keliling kebun buah menggunakan sepeda atau mobil Jeep, wisata petik buah secara langsung, pemancingan, hingga wisata edukasi budidaya kambing umbaran dan ikan gabus,” katanya.

Ia bersyukur karena kawasan kebun buah ini juga dianugerahi sumber-sumber air yang mudah dengan kualitas yang juga baik yakni mengandung pH 8,2."Dalam perkembangannya, kawasan ini akan ditanami tanaman semusim sekitar 40 persen dan tanaman tahunan sekitar 30 persen," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement