Senin 15 Jan 2024 14:50 WIB

Penjualan Listrik di Jatim Capai 41,8 TWh Sepanjang 2023

Penjualan listrik di Jatim megalami peningkatan 3,30 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat penjualan tenaga listrik sebesar 41,8 TWh sepanjang 2023.
Foto: Dok. PLN
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat penjualan tenaga listrik sebesar 41,8 TWh sepanjang 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat penjualan tenaga listrik sebesar 41,8 TWh sepanjang 2023. General Manager PT PLN UID Jatim, Agus Kuswardoyo menyatakan, berdasarkan catatan tersebut, penjualan listrik di Jatim megalami peningkatan 3,30 persen dibanding tahun sebelumnya.

Agus memaparkan, secara kumulatif penjualan tenaga listrik terbesar disumbang dari segmen tegangan rendah sebesar 24,3 TWh. Sementara tegangan menengah menyumbang 13,94 TWh, dan tegangan tinggi 3,67 TWh.

Baca Juga

"Khusus untuk segmen tegangan menengah yang banyak menopang sektor bisnis, tumbuh sebesar 8,28 persen dari tahun lalu," kata Agus, Senin (15/1/2024).

Agus menambahkan, pertumbuhan listrik pada segmen industri juga menunjukkan tren positif. Bahkan, sepanjang 2023, PLN telah memetakan potensi-potensi untuk peningkatan penjualan listrik ke industri dengan menggalakkan intensifikasi electrifying lifestyle, electrifying agriculture, dan akuisisi captive power pelanggan industri.

Agus menekankan electrifying agriculture memiliki potensi yang besar dan mampu menumbuhkan ekonomi kerakyatan sejalan dengan program pemerintah. Hingga Desember 2023, di Jawa Timur terdapat 20.486 pelanggan yang memanfaatkan electrifying agriculture dengan total daya tersambung 84.211 kVA. 

"Pelanggan-pelanggan electrifying agriculture baru yang semakin masif di Kediri, Ponorogo, Gresik dan Banyuwangi. Alhamdulillah dengan listrik produktivitas pertanian semakin meningkat," ujar Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement