REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA----Setiap tahun, pemerintah melalui program subsidi pupuk mengalokasikan anggaran sekitar Rp 25 triliun untuk membantu petani mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau. Pada 2024 ini, pemerintah berencana akan menambah alokasi pupuk bersubsidi sebesar Rp 14 triliun agar jumlah petani yang mendapatkan pupuk bersubsidi semakin banyak.
Untuk mendukung percepatan musim tanam, PT Pusri Palembang sebagai salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) selalu mendukung berbagai upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan pupuk di semua lini.
Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian melalui Pupuk Indonesia Group menggelar Program Gebyar Diskon Pupuk Tahun 2024 di berbagai Kota / Kabupaten selama Bulan Januari hingga Februari 2024. Salah satunya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang dihadiri langsung oleh Direktur Keuangan & Umum Pusri, Saifullah Lasindrang.
Saifullah Lasindrang mengatakan, selama musim tanam ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dukungan bagi petani agar bisa mendapatkan hasil yang optimal di musim panen nanti. "Gebyar Diskon Pupuk 2024 diselenggarakan bekerjasama dengan pemerintah dengan tujuan untuk memastikan ketersediaan pupuk petani serta memberikan kemudahan bagi petani untuk memperoleh pupuk di musim tanam ini,” ujar Saifullah dalam siaran persnya, Jumat (12/1/2024).
Melalui Gebyar Diskon Pupuk, petani akan mendapatkan potongan harga sampai dengan 40 persen untuk paket pupuk non subsidi yaitu Pupuk Nonsubsidi Urea Nitrea 25kg dan Pupuk NPK Phonska Plus 25kg. Petani dapat membeli paket pupuk tersebut dengan harga Rp 270.000 dari harga normal yaitu Rp 450.000.
Saifullah menambahkan terkait pupuk bersubsidi, pemerintah juga telah memberi kemudahan bagi petani dalam melakukan penebusan pupuk bersubsidi. Selain menggunakan kartu tani, saat ini penebusan pupuk bersubsidi juga dapat dilakukan dengan menggunakan KTP.
"Diharapkan mekanisme yang ditetapkan pemerintah saat ini, dapat mendorong petani untuk segera melakukan penebusan pupuk bersusbidi," kata Saifullah.
Terkait alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Karanganyar, alokasi yang ditetapkan pemerintah yaitu 2.428 ton urea. Dengan realisasi penyaluran yaitu sekitar 40 ton dan stok yang tersedia pada Bulan Januari yaitu 2.409 ton. Sementara untuk alokasi di Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 74.554 ton untuk urea dengan realisasi penyaluran sampai dengan 10 Januari 2023 yaitu 4.974 ton dan stok yang tersedia pada Bulan Januai yaitu 88.576 ton.
"Diharapkan dengan stok yang tersedia serta Program Gebyar Diskon Pupuk dapat memperlancar dan mengoptimalkan hasil panen dan pelaksanaan musim tanam," katanya.