REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI Muhaimin Iskandar yakin warga Nahdlatul Ulama (Nahdliyin) memilih pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) meski Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.
Muhaimin mengutarakan bahwa setiap orang memiliki hak demokrasi untuk memilih dan mendukung siapa pun dalam pilpres. Karena itu, ia tidak ambil pusing dengan pernyataan dukungan yang disampaikan oleh Khofifah beberapa waktu lalu.
"Biasa, tiap pilpres masing-masing punya hak demokrasinya, saya yakin rakyat yang berideologi NU pasti pilih AMIN karena orang yang punya ideologi NU pasti istikamah (teguh pendirian, red.) ke AMIN," kata Muhaimin saat berkampanye di Kabupaten Blitar, Jatim, Kamis.
Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu meragukan orang yang mengaku berideologi NU, tetapi tidak memilih AMIN. "Saya meragukan identitas NU-nya kalau tidak pilih AMIN," tambah dia.
Selain itu, dia mengapresiasi capres Ganjar Pranowo yang mengucapkan atau menarasikan kata 'perubahan' saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-51 PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (10/1). "Itu baru top," kata mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu singkat.
Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
sumber : Antara