Rabu 10 Jan 2024 18:30 WIB

Ganjar dan PDIP Gaungkan Perubahan di HUT Ke-51 PDIP

Pemilu 2024 menjadi alat untuk menghadirkan keadilan dan kesejahteraan

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-51 PDIP. Dalam sambutannya, ia menyampaikan tiga hal yang selalu disampaikan oleh masyarakat selama ia turun langsung ke akar rumput.

Pertama adalah hal-hal yang terkait dengan pemenuhan 'perut' masyarakat. Sebab, banyak daerah di Indonesia yang mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan mereka untuk hidup.

Baca Juga

"Kedua, 'Kenapa kami yang tidak punya kemampuan lebih, untuk bisa membiayai pendidikan, akses kami selalu terputus, dan kami kami masuk terputus sekolah, akses pendidikan?'. Kami mengharapkan itu agar nasib kami jauh lebih baik, ketika kami mendapatkan pendidikan yang baik," ujar Ganjar dalam sambutannya di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

"Ketiga, kenapa kami tidak bisa mendapatkan akses kesehatan yang sama," katanya melanjutkan.

Menurutnya, ketiga hal tersebut kerap disuarakan oleh ibu-ibu di seluruh wilayah Indonesia. Suara-suara tersebut juga dititipkannya kepada PDIP yang di usia ke-51 tahun ini mengusung "Satyam Eva Jayate" yang artinya kebenaran pasti menang.

Untuk mengubah nasib mereka, pemilihan umum (Pemilu) 2024 menjadi alat untuk menghadirkan keadilan dan kesejahteraan untuk rakyat. Momentum yang menjadi harapan akar rumput untuk mengubah nasibnya.

"Inilah bounding kita pada hari ini, dan pemilu adalah sebuah harapan perjuangan perubahan, dan PDI Perjuangan menjadi harapan untuk memperjuangkan wong cilik," ujar Ganjar.

"Agar kita semuanya nanti bisa betul-betul kemenangan itu diartikan harapan mereka akan terwujud. Itulah sesuatu yang hari ini kita rasakan, dari apa yang selalu diperintahkan kepada kita semuanya untuk selalu mendengarkan, untuk selalu merasakan, untuk selalu bergetar bersama mereka." 

Usai perayaan, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto juga menyinggung bahwa perubahan akan terjadi pada 2024. Perubahan yang dimaksud ada di kursi kepemimpinan Indonesia pada periode 2024-2029.

"Ya perubahan terjadi karena konstitusi mengatur setiap presiden dan wakil presiden hanya bisa menjabat selama dua periode. Dan Pak Presiden Jokowi sudah menjabat dua periode," ujar Hasto.

Perubahan kepemimpinan tersebut diyakininya akan dilanjutkan oleh Ganjar-Mahfud. PDIP pun menempatkan rakyat sebagai pemilik kedaulatan tertinggi dalam memilih calon pemimpinnya.

Ia menjelaskan kemenangan PDIP dan Ganjar-Mahfud bukan bergantung kepada dukungan elite. Namun, gerakan turun ke rakyat sesuai dengan tema HUT ke-51 PDIP, "Satyam Eva Jayate" yang artinya kebenaran pasti menang.

"Bagi kami itu rakyat sumber kekuatan PDI Perjuangan. Kekuasaan itu bukan di elite, kemenangan itu bukan di elite, tetapi ditentukan oleh dukungan rakyat Indonesia," ujar Hasto.

Ditanya ihwal peluang bekerja sama dengan kubu Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar, Hasto hanya menjawab bahwa PDIP bersatu padu dengan rakyat. Diketahui, wacana peluang kubu 01 dan 03 berada dalam satu koalisi untuk putaran kedua terjadi usai Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyalami Anies-Muhaimin usai debat pada Ahad (7/1/2024).

"Itu perjuangan terbaik dengan turun ke bawah, memeperkuat akar rumput, itu kunci kemenangan. Bukan di elite, tetapi di rakyat," ujar Hasto.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement