Selasa 09 Jan 2024 21:38 WIB

Kabar Kemunculan Harimau Sumatra Bikin Resah Warga Tiga Nagari

BKSDA Sumbar imbau masyarakat tak mudah percaya informasi kemunculan harimau.

Harimau Sumatera liar berada di dalam kandang jebak (Box Trap). Masyarakat Tiga Nagari, Pasaman, Sumbar dihebohkan dengan kabar keberadaan harimau sumatera.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) mengajak masyarakat agar tidak percaya begitu saja dengan berita kemunculan harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) jika belum ada data-data valid yang mendukung informasi itu. Kabar kemunculan harimau silih berganti muncul di media sosial beberapa hari terakhir.

 

Baca Juga

"Jangan mudah percaya dengan adanya kemunculan harimau sumatra yang beredar di media sosial, yang menghebohkan masyarakat Tiga Nagari, Kabupaten Pasaman," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Antoni Vebri didampingi Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Sumbar Rusdiyan P Ritonga, di Lubuk Basung, Selasa (9/1/2024).

 

Rusdiyan mengatakan BKSDA Sumbar telah menurunkan petugas untuk menangani konflik satwa dengan manusia di Tiga Nagari, Kabupaten Pasaman. Caranya antara lain dengan memasang dua kandang jebak untuk evakuasi satwa.

 

Menurut Rusdiyan, setidaknya ada 10 laporan dari masyarakat setempat tentang kemunculan harimau sejak penanganan konflik pada 3-9 Januari 2024. Namun, setelah diklarifikasi dan diidentifikasi lapangan, petugas yang dibantu Centre for Orangutan Protection (COP) dan Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) Salareh Aia Kabupaten Agam, tidak menemukan tanda-tanda harimau. Begitu juga dengan pemantauan satwa menggunakan drone thermal.

 

"Ada laporan menyatakan bahwa salah seorang warga menemukan dua harimau sumatra saat hendak ke kebun. Saat petugas melakukan verifikasi langsung ke warga itu, ia mengakui tidak menemukan harimau tersebut," katanya.

 

Begitu juga informasi dari warga terkait ditemukan jejak harimau sumatra di Salareh Aia Utara, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Setelah BKSDA Sumbar mengerahkan Tim PAGARI Salareh Aia Timur, hasil verifikasi dan indentifikasi di lapangan belum bisa dipastikan harimau sumatra.

 

"Berdasarkan data ditemukan di lapangan, ukuran lebar tapak hanya enam sentimeter yang mendekati ukuran jejak macan dahan atau kucing emas. Saat ini, PAGARI sedang memasang kamera jebak untuk memastikan jenis satwa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement