Senin 08 Jan 2024 10:38 WIB

Prabowo Tegaskan Dukungan ke Palestina karena Petunjuk Presiden Jokowi

Capres Prabowo mengatakan, 1.000 kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Erik Purnama Putra
Calon presiden (capres) nomor urut 2 sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.
Foto:

Prabowo Subianto mengeklaim, dirinya sebagai menteri pertahanan (menhan) yang paling banyak mencatatkan prestasi. Selama menjadi menhan, Prabowo menyebut industri pertahanan dalam negeri mendapatkan kontrak paling besar dalam sejarah Republik Indonesia yakni mendekati angka 11 miliar dolar AS.

Lalu industri pertahanan selama dirinya menjabat menurut Prabowo mulai mendapatkan laba terbesar di Republik Indonesia. "Saya kira prestasi Kemenhan sangat jelas di bawah saya," kata Prabowo usai debat capres ketiga di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad malam WIB.

Selain kontrak besar dan keuntungan industri pertahanan dalam negeri, Prabowo juga mengaku, telah membangun 24 rumah sakit di seluruh Indonesia hanya dalam kurun waktu empat tahun. Lalu, ia bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) juga mendirikan empa fakultas di bidang sains.

Prabowo juga mengaku, ikut membenahi dan melakukan inovasi di bidang teknologi, enginering, matematika, fisika, kimia dan biologi hingga inovasi dengan membuat pemukiman murah. "Banyak sekali prestasi kita," ucap ketua umum DPP Partai Gerindra tersebut.

Prabowo turut mengklarifikasi mengenai serangan capres Anies Rasyid Baswedan dan Ganjar Pranowo selama debat kedua berlangsung mengenai alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dibeli oleh Kemenhan adalah barang-barang bekas. Menurut Prabowo, membeli alutsista bekas bukanlah suatu keanehan.

Dia menyebut, banyak negara lain juga membeli alutsista bekas, tapi masih layak pakai. Hal serupa, menurut Prabowo, juga dilakukan pada masa Presiden Sukarno. Karena untuk menilai kualitas alutsista, bukan masalah baru atau bekas. Tapi, kualitas yang masih bagus dan layak pakai serta disertai teknologi yang mutakhir.  

"Alat-alat berat usianya di bawah 30 tahun, yang penting usia pakai dan kepentingan ini, kita ingin termodern. Kita perlu memiliki alat menutupi kekurangan," kata Prabowo menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement