Jumat 29 Dec 2023 14:13 WIB

Reputasi Akademik dan Stabilitas Politik Kampus Jadikan UIN Menuju World Class University

Tahun 2040 akan lahir sejumlah UIN yang memiliki predikat World Class University.

UIN Walisongo.
Foto:

Oleh : Prof Ilyas Supena, Guru Besar UIN Walisongo

Tantangan dan Harapan

Berdasarkan argumen tersebut, peta jalan (road map) menuju World Class University sudah memiliki fondamen yang kuat. Evaluasi terhadap RIP dan Renstra tetap penting dilakukan secara periodik untuk melihat kekuatan dan kelemahan, akar masalah dan solusi tindak lanjutnya. Namun demikian, fondamen yang kuat ini perlu di tunjang oleh dua aspek berikut.

Pertama, stabilitas politik kampus. Sudah mafhum bahwa setiap kali transisi kepemimpinan di perguruan tinggi (pemilihan rektor) seringkali dibarengi dengan konflik kepentingan, seperti yang terjadi pada beberapa kampus PTKIN, termasuk UIN Walisongo. Munculnya konflik kepentingan ini manakala tidak dikelola dengan baik akan melahirkan chaos akademik. Akibatnya, reputasi akademik yang sudah susah payah dibangun akan kehilangan makna manakala stabilitas politik kampus ini tidak kondusif.

Karena itu, penting untuk menegakkan secara konsisten Peraturan Menteri Agama Nomor (PMA) 68 Tahun 2015 tentang mekanisme pengangkatan Rektor. Dalam PMA tersebut dikatakan bahwa ada empat tahapan yang harus ditempuh, mulai dari penjaringan bakal calon, pemberian pertimbangan, seleksi, dan penetapan. Dengan penegakan PMA ini diharapkan dinamika politik kampus akan tetap kondusif.

Kedua, penguatan academic reputation secara sistemik dan kontinu. Penguatan program students exchanges, visiting world class professor, joint research, joint seminar/conferences dengan perguruan tinggi kelas dunia serta peningkatan publikasi jurnal internasional bereputasi  tetap menjadi prioritas. Yang paling utama, program-program tersebut perlu memperoleh dukungan semua warga kampus sehingga terbangun suasana akademik yang kondusif menuju WCU.

Kesadaran pentingnya penguatan academic reputation tidak boleh hanya pada segelintir orang, namun harus menjadi kesadaran bersama semua unsur sivitas akademika. Mulai dari pimpinan PT, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, bahkan pengguna dan juga alumni.

Jika dua aspek tersebut bisa dikontrol dengan baik, maka tidak mustahil predikat WCU akan lebih cepat untuk diraih. UIN/IAIN/STAIN di lingkungan PTKIN siap memantapkan diri menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement