REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto meminta perusahaan bertanggung jawab atas minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO) yang tumpah di kawasan lintas Gunong Kulu Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, pada Rabu (20/12/2023).
"Minyak sawit mentah yang tumpah dari mobil tangki sering terjadi dan membahayakan pengguna jalan serta mengakibatkan kecelakaan. Perusahaan harus bertanggung jawab," kata Muhammad Iswanto di Jantho, Kamis (21/12/2023).
Ia menjelaskan perusahaan pemilik CPO harus bertanggung jawab dan tidak boleh lepas tangan terkait tumpahan minyak tersebut. "Kita minta agar perusahaan pengolah minyak sawit dan transporter untuk bertanggung jawab, karena kelalaian mereka membuat pengguna jalan jadi korban atau terganggu perjalanannya," katanya.
Menurut Iswanto, tumpahan itu jelas-jelas karena kelalaian pemilik CPO dan transporter, terutama dalam hal muatan CPO yang terukur hingga tidak terjadi tumpahan, jika pun bodi tanki dalam kondisi menikung. Selain itu pemilik truk, CPO serta transporter tentu punya pengaman ekstra pada tutup tanki, sehingga tidak terjadi rembesan atau malah tumpahan kala truk dalam kondisi menikung.
Ia menambahkan, seharusnya pemilik CPO serta transporter harus mengganti kerugian sekecil apapun, yang diakibatkan oleh kelalaian mereka yang berbuntut tumpahnya minyak mentah sawit ke jalan raya.