REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) mendukung usulan penghapusan jalur Cinomati di Kabupaten Bantul dari Google Maps. Jalur tersebut dinilai amat berbahaya untuk dilintasi wisatawan saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Saya kira (usulan penghapusan) bagus ya, karena saya juga tidak merekomendasikan orang lewat di situ karena sangat berbahaya," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dishub DIY Sumariyoto saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).
Sumariyoto mengatakan aplikasi Google Maps biasanya akan mengarahkan pengguna kendaraan dari arah Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul ke Patuk, Gunungkidul, DIY untuk melintasi jalur Cinomati. Sebab, meski berupa tanjakan atau turunan curam namun dianggap jalur terdekat dan beraspal.
"Orang yang enggak tahu Cinomati dan hanya mengikuti Google Maps memang jalannya lebar tapi mereka tidak tahu kecuramannya, tidak tahu geometri jalannya seperti apa," kata dia.
Meski demikian, lanjut Sumariyoto, pengurusan penghapusan jalur Cinomati dari Google Maps bukan ranah Dishub DIY. Ia menjelaskan bahwa itu ranah Kementerian Komunikasi dan Informasi.
Menurut Sumariyoto, banyak jalur alternatif menuju wilayah Gunungkidul maupun ke arah objek wisata kawasan Mangunan, Dlingo tanpa harus melewati Jalur Cinomati, Bantul. Salah satunya, pengendara dapat melalui Jalan Imogiri-Siluk kemudian menuju Selopamioro dan berakhir di Panggang, Gunungkidul.
"Cuma orang kan biasanya cari di Google Maps dan Google Maps selalu mengarahkan yang dekat. Terdekatnya ya Cinomati," kata dia.