REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok ibu atau perempuan memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan Indonesia menjadi lebih maju. Namun masih adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Indonesia amat disayangkan dalam kehidupan saat ini.
Hal itu disampaikan langsung Ketua Umum (Ketum) Srikandi Partai Demokrat, Annisa Pohan Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam seminar memperingati Hari Ibu 2023 dengan judul 'Merayakan Perempuan. Ibu Sehat, Keluarga Bahagia, Generasi Muda Berjaya, Indonesia Maju' di Murphy Ballroom Luxury Inn Arion Hotel, Rawamangun, Jakarta Timur, Ahad (17/12/2023).
Annisa yang juga merupakan istri ketua umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut mengatakan, seminar tentang hari ubu merupakan upaya untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu, bahwa seorang ibu harus selalu sehat agar keluarga bahagia, generasi muda berjaya, dan Indonesia menjadi lebih maju.
"Sehat itu tidak hanya fisik saja, sehat fisik, sehat mental, sehat lahir sehat batin. Fisik kita harus sehat, mental juga harus sehat, harus bahagia," kata Annisa dalam sambutannya.
Sesuai sabda Nabi Muhammad SAW, kata Annisa, perempuan yang baik akan menghasilkan negara yang baik. Sedangkan perempuan yang tidak baik maka negara juga akan menjadi buruk.
"Itulah bagaimana Rasulullah mengatakan bahwa kita sebagai perempuan itu memiliki peran yang sangat penting. Karena kita adalah madrasah atau sekolah pertama untuk anak-anak kita," ucap Annisa.
Untuk itu, Annisa mendorong agar para ibu untuk cerdas, memiliki daya saing, terampil, disiplin, dan mendidik generasi penerus bangsa menjadi generasi yang unggul.
"Karena itu perempuan menjadi penentu kemajuan bangsa. Saya sendiri punya tagline, perempuan adalah kunci sukses sebuah bangsa, ya itu karena dari satu orang perempuan saja, kita berpengaruh ke suami kita, anak kita," jelas Annisa.
Annisa pun menyoroti banyaknya kasus KDRT di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), pada 2023 ini saja, sebanyak 16.350 dari total 18.500 kasus KDRT melibatkan korbannya adalah perempuan.
"Bayangkan. Ini miris sekali. Melihat kenyataan perempuan dan anak adalah warga negara yang paling rentan mengalami kekerasan fisik dan psikis, padahal perempuan dan anak itu keduanya penjamin eksistensi manusia di muka bumi, dan itu menjadi masa depan peradaban," kata Annisa.
Staf Badan Pembinaan Jaringan Konstituen Dewan Pimpinan Pusat (BPJK DPP) Demokrat, Saskia Khairunnisa Simamora yang juga merupakan calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta Dapil 4 mengatakan, acara tersebut merupakan momentum untuk memberikan penghargaan terhadap perempuan di seluruh penjuru Indonesia.
"Seorang istri dan juga seorang ibu yang tentunya kita semua tahu, di zaman ini ibu tidak hanya memiliki peran mengurus anak dan keluarga, tetapi juga memiliki peran yang tidak kalah penting di masyarakat," kata Saskia.
Menurut Saskia, acara memperingati Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember ini merupakan momentum untuk mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh perempuan di seluruh penjuru negeri. "Saya mendukung perempuan untuk terus maju, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif dan percaya diri," ujar Saskia.