REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Purwati, mengembangkan metode terapi stem cell atau sel punca untuk mengobati diabetes melitus tipe 2.
"Penelitian kami menemukan penggunaan terapi autologus (diambil dari diri sendiri untuk diri sendiri) stem cell dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan sangat signifikan," kata Purwati dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (15/12/2023).
Ia menjelaskan, terapi stem cell dilakukan dengan memasukkan stem cell ke pankreas, dan secara bertahap kinerja pankreas dalam memproduksi insulin (hormon yang membantu glukosa dari makanan masuk ke sel untuk menghasilkan energi) akan membaik sehingga akan membantu menurunkan kadar gula darah.
Stem cell atau yang dikenal dengan sel punca adalah terapi pengembangan sel induk dari tubuh yang yang bisa memulihkan sel-sel tubuh yang rusak akibat penyakit berat. Dalam hal ini, peneliti menemukan terapi autologus stem cell dapat menurunkan level gula darah jika dilakukan selama tiga bulan.
Purwati juga memaparkan angka penderita diabetes melitus tipe 2 di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan per 2015, Indonesia menjadi negara dengan tingkat penderita diabetes ketujuh tertinggi di dunia.
Diabetes melitus tipe 2 dikenal sebagai...