Senin 11 Dec 2023 04:19 WIB

Debat Capres-Cawapres Bagi Generasi Islam Berkemajuan

Debat dapat menilai pemimpin mana yang peka kondisi masyarakat

Alat peraga kampanye capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpasang di Jalan Sudirman, Jakarta. (ilustrasi)
Foto:

Pertama, bagi ummat Islam politik adalah sebuah keharusan. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dapat disebut sebagai ijtihad untuk kemaslahatan masyarakat, bangsa dan negara.

Nasib bangsa di mana ummat Islam adalah bagian terbesar di Republik ini,  dipertaruhkan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih setidaknya untuk lima tahun ke depan.

Dari perdebatan tersebut generasi Islam berkemajuan akan dapat mengetahui “isi otak” Capres-Cawapres. Pemilih cerdas akan memutuskan pilihannya pada capres-cawapres yang memiliki pengetahuan, gagasan, keberpihakan, dan rencana aksi yang mengarah secara tegas pada terwujudnya Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun ghofur, negara sejahtera yang diridhai Allah SWT. 

Kedua, sebuah perdebatan juga akan menguji tingkat emosi dan kemampuan menguasai diri.   Argumen akan efektif jika seseorang memiliki emosi  stabil dan dapat mengendalikan diri, sepanas apapun tensi  perdebatan.  

Melalui debat Capres-Cawapres, generasi Islam berkemajuan akan dapat menentukan pilihannya pada calon Presiden – calon Wakil Presiden yang memiliki tingkat kedewasaan  tinggi, tenang, sabar, dan tetap santun dalam menanggapi setajam apapun kritik atas gagasan yang dikemukakannya.

Terakhir, ketiga, perdebatan juga akan menunjukan pihak yang  lebih peka dan responsif terhadap permasalahan yang diperdebatkan.

Melalui debat Capres-Cawapres ini generasi Islam berkemajuan diharapkan akan dapat menilai pasangan calon mana yang peka dan responsif terhadap permasalahan yang dihadapi bangsa ini.

Sedikitnya ada tujuh permasalahan  akut yang sedang dihadapi, yaitu (a) korupsi yang makin menggila, (b) isu lingkungan, (c) agraria, (d) pendidikan dan kebudayaan, (e) kesehatan, (f) Hak Azasi Manusia, dan (g) demokrasi.

Pemilihan Presiden, menurut banyak orang bijak, pada dasarnya bukan memilih orang terbaik menjadi Presiden, tetapi mencegah orang jahat memimpin dan menjalankan roda pemerintahan.

Melalui perdebatan capres-cawapres ini, generasi Islam berkemajuan diharapkan dapat menandai mana yang baik dan mana yang jahat.

Cibulan,  Ahad, 10 Desember 2023.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement