Ahad 10 Dec 2023 10:06 WIB

Beda Capres Tangani Korupsi, Ganjar Jebloskan ke Nusakambangan, Anies Miskinkan Koruptor

Anies menilai cara memiskinkan koruptor adalah dengan merampas asetnya.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan orasi saat kampanye di Alun-alun Sangkala Buana Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023). Dalam kampanyenya, Anies menekankan tentang masalah sembako mahal, serta menjanjikan penguatan di sektor pendidikan, kemudahan lapangan kerja, dan penguatan KPK.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan orasi saat kampanye di Alun-alun Sangkala Buana Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023). Dalam kampanyenya, Anies menekankan tentang masalah sembako mahal, serta menjanjikan penguatan di sektor pendidikan, kemudahan lapangan kerja, dan penguatan KPK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu korupsi menjadi salah satu persoalan krusial di Indonesia yang mendapat perhatian dari para calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024. Jika capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan jika terpilih jadi presiden akan menjadikan Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah sebagai lapas bagi narapidana korupsi, capres nomor urut 1 Anies Baswedan lebih fokus akan memiskinkan koruptor. 

"Salah satu yg paling efektif terkait korupsi yang mendasarkan atas keserahkan, karena yang ditangani KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) itu korupsi yang berdasarkan keserahkan dengan memberikan hukuman yg menjerakan," kata Anies kepada wartawan saat melakukan kampanye ke wilayah Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023). 

Baca Juga

Anies ikut berkomentar mengenai gagasan Ganjar Pranowo yang bakal menempatkan koruptor di Nusakambangan. Menurut hemat Anies, memberi hukuman yang membuat koruptor jera bukanlah perkara lokasi. "Hukum yang menjerakan itu bukan lokasinya, tapi konsekuensinya. Konsekuensinya apa, jadi miskin," ujar Anies yang pernah menjadi Ketua Komite Etik KPK pada 2012 yang silam. 

Dia berpendapat, cara memiskinkan koruptor yakni dengan merampas seluruh asetnya. Dengan begitu, gaya hidup yang konsumtif dan hedonis menjadi lenyap sehingga koruptor-koruptor itu menjadi jera atau kapok.

"Kalau sekedar dihukum yang panjang tapi uangnya tetap menjadi miliknya, ketika dia sudah bebas, dia menikmati semua uangnya hasil korupsi. Tapi kalau dimiskinkan maka konsekuensinya akan sangat berat, nah jenis pelanggaran karena rasa takut itu dihadapinya dengan hukuman yang menjerakan," jelasnya. 

"Karena itulah kami yakin dengan dituntaskannya Undang-Undang Perampasan Aset itu akan bisa menjadi salah satu obat mujarab di dalam menghadapi korupsi karena keserakahan," lanjutnya.

Sebelumnya diketahui, Ganjar Pranowo mengatakan dirinya ingin menjadikan Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, sebagai lembaga pemasyarakatan (lapas) bagi narapidana korupsi apabila ia terpilih menjadi presiden RI pada tahun depan.

Hal itu disampaikan calon presiden nomor urut tiga itu saat memberikan Kuliah Kebangsaan di Kampus Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

 "Independensi KPK harus dipertahankan dan dijaga. Ingat, kita harus menyeret para pelaku tindak korupsi ke Nusakambangan. Saya bersama Prof. Mahfud membawa gagasan untuk menggandakan anggaran, sikat KKN, dan poles birokrasi," kata Ganjar melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ganjar menegaskan, korupsi harus dilawan dan diberantas dari bumi Indonesia. Menurutnya, korupsi merupakan tindakan amoral yang sangat merugikan rakyat dan membuat rakyat susah. Korupsi juga menyebabkan penerimaan negara tidak optimal.

Dia mengatakan, rakyat sudah sangat marah terhadap perilaku pejabat yang korup. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan memperkuat posisi KPK dan institusi penegak hukum lainnya.

Pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), tegas Ganjar, menjadi salah satu prioritas yang akan diberantas pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada Pilpres 2024.

"Pemberantasan korupsi harus dilakukan secara terpadu. Ini menjadi komitmen Prof Mahfud dan saya. Kalau bangsa ini ingin maju, korupsi harus diberangus sampai ke akar-akarnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement