REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) diharapkan menjadi lokomotif baru transformasi Indonesia yang berbasis inovasi dan teknologi, juga green economy. Kepala Biro SDM & Humas Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Firmananur, mengatakan proses pembangunan IKN akan berlangsung dalam lima tahap hingga 2045.
Firmananur menjelaskan saat ini di IKN sudah ada prototype yang akan dikembangkan pada 2045. Seperti rumah teknologi, kendaraan listrik, transportasi udara, dan berbagai fasilitas pemenuhan kebutuhan berbasis elektronik.
"Jadi yang dibangun di IKN tidak hanya fisiknya, tetapi yang dibangun adalah cara kerja, cara hidup, peradaban baru untuk tahun 2045. Tahun ini sudah dilakukan pelatihan-pelatihan bagi UMKM yang berbasis digital, cooking class, coffee-making class, kelas hidroponik, hingga kelas coding dan pelatihan panel surya bagi ibu-ibu,” ungkap Firmananur.
Pembangunan IKN sebagai smart city, ujar Firmananur, akan diatur supaya bebas macet dan lebih hemat waktu. IKN juga memperhatikan daerah resapan air supaya berkelanjutan. "Jutaan bibit pohon saat ini juga sudah disiapkan untuk ditanam, supaya IKN menjadi kota hutan dan ada hutan di kota. Sekitar 60 persen wilayah IKN nantinya akan menjadi wilayah hijau,” katanya saat menjadi pembicara temu influencer dengan tema 'Menengok Smart City Ibu Kota Nusantara'.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemenkominfo, Septriana Tangkary, menjelaskan pembangunan IKN menunjukkan kebesaran bangsa Indonesia melalui kehadiran kota yang modern dan berstandar internasional. “Selain itu, rencana pemindahan IKN merupakan proses percepatan pembangunan, pemerataan, dan pemberdayaan kawasan Indonesia Timur. Penetapan IKN diharapkan dapat menjadi katalis untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di Pulau Kalimantan dan Wilayah Indonesia Timur secara umum,” ujarnya.
Pembangunan IKN masih terus mendapatkan perhatian publik. Septriana menyampaikan acara temu influencer ini juga menjadi sarana dalam memberi informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat. “IKN ini adalah mimpi bersama bangsa Indonesia. Kami ingin seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan informasi yang positif dan jelas soal IKN dan terhindar dari berita hoaks,” katanya.
Akademisi Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Andre Parvian Aristio, menilai rencana pembangunan IKN yang saat ini sedang dikerjakan mengacu pada teknologi hijau atau green technology. Teknologi hijau adalah integrasi teknologi modern dengan ilmu lingkungan, yang diharapkan ke depan tidak membuat lingkungan menjadi lebih buruk.
Andre menjelaskan tentang Kota Songdo di Korea Selatan yang menjadi perbandingan bagi IKN, yang sama-sama dibangun dari nol sebagai smart city. Ia mengajak audiens membayangkan perkembangan teknologi dan minim emisi kendaraan juga dapat terwujud di IKN. "Ketika lingkungan sudah smart, masyarakatnya juga harus smart," ucapnya.