Selasa 05 Dec 2023 15:37 WIB

Wapres Ma'ruf Sebut Idealnya Debat Cawapres Lebih Elok Sendiri

Wapres menegaskan debat antarcawapres tak bisa dihilangkan karena perintah UU.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam keterangan persnya dalam acara peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Peresmian Universitas Indonesia Industrial Government (I-Gov) ke-3 2023 di Depok, Selasa (5/12/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam keterangan persnya dalam acara peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Peresmian Universitas Indonesia Industrial Government (I-Gov) ke-3 2023 di Depok, Selasa (5/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menilai idealnya debat calon wakil presiden tidak perlu didampingi calon presiden. Hal ini disampaikan Kiai Ma'ruf untuk merespons ramainya format debat Pilpres 2024 yang berubah dari pemilu sebelumnya.

Salah satunya debat khusus cawapres direncanakan akan didampingi capres. Berdasarkan pengalamannya di Pilpres 2019 lalu, ada debat yang dihadiri capres-cawapres, debat khusus capres saja dan juga debat cawapres tersendiri tanpa didampingi pasangannya.

Baca Juga

"Kalau dulu pengalaman saya ada yang bareng capres dengan cawapres, ada yang capres sendiri tanpa didampingi wapres, ada yang wapres sendiri tanpa didampingi capres. Dulu begitu. Nah mestinya seperti itu," ujar Wapres dalam keterangan persnya usai peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2024 dan Peresmian Universitas Indonesia Industrial Government (I-Gov) ke-3 2023 di Depok, Selasa (5/12/2023).

Karena itu, ia berharap debat Pilpres 2024 mendatang juga mengacu demikian. Hal ini karena tidak memicu perdebatan sendiri sebelum debat Pilpres tersebut berlangsung.

"Kalau misalnya tiga capres mestinya dua capres sendiri, dua cawapres sendiri, satu bareng capres dengan cawapres misalkan. itu mungkin lebih elok ya. Isu yang jadi masalah itu kan tidak ada capres debat atau tetap ada tetapi didampingi. Itu mungkin jadi masalah. Saya kira kita tunggu aja nanti," ujar Kiai Ma'ruf.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai debat khusus capres dan cawapres terpisah dan sendiri lebih ideal karena memiliki keuntungan bagi masyarakat untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kandidat tersebut.

"Kalau sendiri itu artinya memang untuk mengukur kemampuan wapres itu menguasai persoalan persoalan yang akan dihadapi. Bisa nggak, paham nggak gitu kan apa yang akan dihadapi itu. Itu kalau sendiri. Kalau didampingi itu kan nanti bisa di-support. Bedanya itu aja," ujarnya.

Namun demikian, Kiai Ma'ruf menilai debat khusus cawapres tidak mungkin dihilangkan karena merupakan perintah Undang-Undang Pemilu. Terkait format apakah perlu didampingi capres atau tidak, Kiai Ma'ruf mendorong KPU dan juga Tim pasangan calon untuk mendiskusikan secara matang.

"Hanya memang nanti caranya bagaimana, waktu tiga capres itu seperti apa, dan dua wapres itu seperti apa. itu tergantung nanti kesepakatan daripada (TIm Paslon dan KPU). Saya dengar belum final. jadi tergantung kesepakatan daripada capres calon-calonnya yang nanti akan berdebat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement