REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menyebut lima langkah strategis yang akan mereka tempuh pada 2024. Semuanya merupakan inovasi pengembangan ekosistem perbankan yang berdampak terhadap ekonomi nasional.
Pertama adalah pelayanan kepada nasabah di segala segmen. “Bank BTPN berkomitmen untuk tumbuh di segala segmen dan berkontribusi kepada perekonomian Indonesia dan kesejahteraan bangsa,” kata Direktur Utama BTPN Henoch Munandar dalam keterangannya pada Kamis (1/12/2023).
Kedua, dukungan teknologi digital. Teknologi digital sebagai platform utama untuk mendukung Bank BTPN dalam memberikan pelayanan yang seamless kepada nasabah.
Ketiga, aspek lingkungan, sosial, dan pemerintah. Bank BTPN mendukung penuh dan menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan untuk mendukung pemerintah mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui berbagai upaya di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Keempat, berkaitan dengan good corporate governance. Bank BTPN memastikan untuk memenuhi standar tertinggi dalam hal governance, internal control, dan market conduct.
Kelima, nilai –nilai utama. Bank BTPN menganut nilai-nilai utama sebagai pedoman dalam menjalankan bisnis: integrity, customers first, proactive & innovative, speed & quality, dan synergy.
Ramah lingkungan
Upaya Net Zero Emission (NZE) kini menjadi perhatian lintas sektor, begitu juga, sektor bisnis dan perbankan. Apalagi, fakta menunjukkan bahwa ada rekam jejak terhadap lingkungan dan sosial dari setiap aktivitas bisnis dan portofolio bank secara tidak langsung.
Sebagai institusi keuangan, Bank BTPN yang kini telah tumbuh menjadi bank universal dengan ragam produk dan layanan bagi seluruh nasabah pun menyadari adanya peluang besar untuk berkontribusi pada inisiatif keberlanjutan demi perekonomian Indonesia dan kesejahteraan bangsa.
Dalam menghadapi tren menuju dunia global yang lebih peduli lingkungan, kata dia, Bank BTPN telah memperluas peluang bagi pendanaan portofolio hijau. Tercatat per 30 Juni 2023, sebesar Rp 14,17 triliun portofolio pembiayaan diarahkan untuk kegiatan bisnis yang berkelanjutan.
Salah satu bukti kongkret program ini adalah mendukung pembiayaan PLTS Waduk Cirata di Jawa Barat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 Mega Watt peak (MWp) baru memakai sebesar 4% permukaan Waduk Cirata.