REPUBLIKA.CO.ID, Teka-teki kasus siswi SMAN 3 Bandung yang melompat dari lantai tiga gedung sekolah telah terungkap. Korban diketahui sedang mendapatkan pendampingan dari psikolog. Pihak sekolah meminta agar tidak membuat berita mengada-ada atau tak benar soal motif korban melakukan aksinya itu. Berikut lima fakta seputar kasus SMAN 3 Bandung.
1. Korban Melompat Bukan Jatuh
Kasatreskrim Polrestabes Bandung Kompol Agtha Bhuwana Putra memastikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan kamera CCTV sekolah didapati bahwa korban meloncat dari lantai 3 bangunan sekolah. Korban terlebih dahulu mondar-mandir mengecek situasi sebelum akhirnya meloncat dari lantai 3.
"Loncat. Kalau dari CCTV sementara yang kami dapatkan memang pada saat keluar istirahat sepertinya itu, semuanya keluar dari kelas kemudian yang bersangkutan sempat mondar-mandir di lokasi, sebelum dia loncat dari lantai tiga, baru setelah itu dia sengaja untuk loncat ke bawah," ucap dia di Mapolrestabes Bandung, Selasa (28/11/2023).
2. Alami Patah Tulang
Siswi SMAN 3 Bandung, yang loncat dari lantai 3 bangunan sekolah, Selasa (28/11/2023) pagi dan terjatuh di kolam ikan yang tidak difungsikan, mengalami patah tulang. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Sarningsih dan akhirnya dirujuk ke RSHS Bandung.
"Jadi anak tersebut sudah dirujuk ke RS Hasan Sadikin kemudian menderita patah di beberapa bagian mulai dari leher, tangan, kaki sampai cedera di pelipis," ucap Kasatreskrim Polrestabes Bandung Kompol Agtha Bhuwana Putra, Selasa (28/11/2023).
Meski mengalami luka berat, ia mengatakan korban masih dalam keadaan sadar. Selain itu, orang tua korban masih fokus menangani anaknya.
3. Bukan Putus Cinta
SMAN 3 Bandung membantah tentang siswi berinisial A yang loncat dari lantai 3 bangunan sekolah diduga hendak bunuh diri karena motif putus cinta. Mereka meminta agar semua pihak menyajikan pemberitaan secara berimbang dan tidak menyudutkan siswa tersebut.
"Perlu diklarifikasi sebagaimana pemberitaan terjadi di masyarakat bahwa itu adalah percobaan bunuh diri dan sebagainya karena putus cinta, kami menyatakan itu tidak benar karena memang anak tersebut dalam pendampingan ahli," ucap Wakil Kepala Sekolah Humas SMAN 3 Bandung, Ida Rohayani, Rabu (29/11/2023).
Sejak masuk ke SMAN 3 Bandung, ia mengatakan yang bersangkutan sudah mendapatkan penanganan dari psikolog dan psikiater yang sudah berjalan selama dua tahun. Hal itu diketahui setelah sekolah melakukan assesment terhadap siswa yang akan masuk ke SMAN 3 Bandung.
4. Mahir Bahasa Inggris Pernah Tinggal di AS
(halaman berikutnya)