Sebelumnya, Kemenkes mengonfirmasi pelepasan jentik nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia di Bali ditunda. Langkah itu ditempuh menyusul sikap sejumlah warga setempat yang belum siap dengan program penanggulangan demam berdarah dengue tersebut.
Imbasnya, penerapan teknologi Wolbachia yang seharusnya sudah berjalan pada 12-13 November 2023 di wilayah Denpasar dan Buleleng, Bali, ditunda. Hal itu karena banyak warga yang takut dan khawatir karena tidak mengetahui dampak risiko hingga manfaat dari teknologi tersebut.
Provinsi Bali menjadi salah satu wilayah uji coba penerapan inovasi nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia melalui kerja sama dengan World Mosquito Program (WMP). WMP merupakan organisasi non-pemerintah yang dimiliki oleh Monash University, Australia, yang bekerja untuk melindungi masyarakat global dari penyakit yang ditularkan nyamuk seperti demam berdarah, Zika, demam kuning, dan Chikungunya.