Memang, adalah The International Transport Workers’ Federation (ITF) yang memperkenalkan kami dengan 'Toilet Day' (Hari Toilet).
ITF adalah federasi demokratis yang dipimpin afiliasi yang diakui sebagai otoritas transportasi terkemuka di dunia. Federasi yang ada untuk melindungi dan meningkatkan kehidupan dan masa depan pekerja bidang transportasi
ITF adalah industri transportasi – 18,5 juta pekerja kuat. ITF di Indonesia berafiliasi dengan pekerja transport yang bergabung dalam Pelabuhan petikemas dan transportasi massal, termasuk kereta api dan bandara
Ada beberapa cerita dari perempuan dari berbagai negara mengenai pengalaman para pekerja transportasinya yang ingin berbagi cerita tentang sanitasi. Inilah cerita mereka:
Pekerja perempuan, Mabu Molele, dari Johannesburg, telah bekerja di industri transportasi selama hampir dua dekade, dan telah menjadi anggota Serikat Pekerja Transportasi dan Sekutu Afrika Selatan (SATAWU) sejak tahun 2006. Sejak tahun 2018, dan selama masa pandemi, ia telah menjadi seorang masinis.
Mengingat hari pertamanya bekerja, Mabu berkata bahwa dia bertanya kepada atasan (laki-laki) meski dengan sedikit malu, di mana dia bisa mendapatkan kebutuhan toiletnya.
“Dia menatap saya dengan senyuman yang indah dan berkata kepada saya, 'kamu perlu membawa wadah plastik lalu menggunakan kertas'. Saya pikir itu hanya lelucon sampai saya menemukan diri saya dalam situasi itu. Ini adalah sistem yang kita semua gunakan! Karena tidak ada toilet di dalam kereta, hanya itu yang bisa Anda gunakan saat kereta sedang melaju!”
Dari situ Mabu berjibaku untuk mendapatkan hak azasinya yang sebelumnya tidak pernah terpikir oleh banyak Perempuan pekerja di kantoran. Agar Perusahaan memberikan fasilitas toilet, terutama untuk pekerja perempuan.
Baca lanjutan tulisan pada halaman berikutnya...