Sabtu 25 Nov 2023 12:29 WIB

Muhammadiyah Bersikap Netral Aktif di Pilpres 2024

Muhammadiyah berkomunikasi dengan setiap capres-cawapres.

Rep: Dadang/ Red: Teguh Firmansyah
Calon Presiden Ganjar Pranowo (tengah) dan cawapres Mahfud MD (kanan) bersama Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti (kiri) saat acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Capres dan Cawapres Republik Indonesia di Auditorium KH Ahmad Azhar, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta, Kamis (23/11/2023).  Dalam kesempatannya, capres dan cawapres Ganjar-Mahfud diberi kesempatan untuk menjawab sejumlah pertanyaan dari panelis terkait isu perempuan, kesejahteraan sosial, pendidikan, hukum serta isu pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Calon Presiden Ganjar Pranowo (tengah) dan cawapres Mahfud MD (kanan) bersama Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti (kiri) saat acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Capres dan Cawapres Republik Indonesia di Auditorium KH Ahmad Azhar, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta, Kamis (23/11/2023). Dalam kesempatannya, capres dan cawapres Ganjar-Mahfud diberi kesempatan untuk menjawab sejumlah pertanyaan dari panelis terkait isu perempuan, kesejahteraan sosial, pendidikan, hukum serta isu pembangunan Ibu Kota Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyatakan, organisasinya bersikap netral aktif pada Pilpres 2024. Ia menjelaskan, netral dalam artian Muhammadiyah terus membangun komunikasi dengan seluruh pasangan Capres-Cawapres.

"Juga dengan semua partai politik yang memiliki calon-calon legislatif," kata Mu'ti, kemarin. 

 

Adapun aktif yang dimaksud, kata Mu'ti, Muhammadiyah mencoba terus melakukan komunikasi-komunikasi politik. Termasuk dialog publik dengan pasangan capres-cawapres yang digelar Muhammadiyah, adalah bagian untuk memberikan aspirasi, juga memberikan ruang bagi warga perserikatan dan masyarakat.

 

"Tujuannya untuk menilai dan memberikan masukan bagaimana agar program-program itu tentu saja dapat dipahami oleh masyarakat. Ini bagian dari upaya kita melakuka literasi politik untuk warga Muhammadiyah dan masyarakat," ujarnya.

 

Mu'ti melanjutkan, pihaknya juga memberi sedikit kelonggaran kepada kadernya yang menjadi Caleg maupun tim sukses Capres-Cawapres yang berkontestasi di Pemilu 2024. Kelonggaran yang dimaksud, mereka tidak perlu mengundurkan diri dan cukup me-nonaktif-kan diri.

 

"Muhammadiyah memberikan sedikit kelonggaran kepada para pimpinan perserikatan dan juga pimpinan anak usaha yang menjadi calon legislatif atau menjadi tim sukses. Mereka tidak perlu mundur dari jabatannya, tetapi cukup non aktif selama proses kampanye berlangsung," kata Mu'ti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement