REPUBLIKA.CO.ID, Laporan wartawan Fauziah Mursid dari Athena, Yunani
Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin berharap gencatan senjata militer Israel dan pejuang Hamas, Palestina bisa diperpanjang. Menurut Kiai Ma'ruf, gencatan senjata yang hanya berlangsung empat hari tidak akan mengakhiri konflik, dan malah berpotensi kembali memakan banyak korban dari pihak Palestina.
"Kita harapkan tidak hanya empat hari ya, kita minta penyelesaian yang lama dan bisa selesaikan yang sifatnya permanen sehingga kalau hanya empat hari saja, artinya sekadar memberikan jalan sesudah itu terjadi lagi pertempuran, banyak korban," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangan persnya di sela kunjungan kerja ke Athena, Yunani, Kamis (23/11/2023).
Namun demikian, RI 2 tetap mengapresiasi gencatan senjata selama empat terakhir tersebut. Hal itu karena serangan brutal Zionis Israel selama sebulan lebih sejak 7 Oktober 2023, telah membuat belasan ribu warga Gaza, Palestina, kehilangan nyawa dan menderita.
"Pertama gencatan senjata empat hari itu kita apresiasi sehingga bantuan itu bisa masuk, itu salah satu hal yang juga untuk sangat baik. Karena rumah sakit sudah tidak ada apa-apa, hampir tidak berfungsi, kemudian makanan," ujar Kiai Ma'ruf.
Dia menilai, untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina membutuhkan solusi yang permanen. Karena itu, pihaknya mengajak seluruh negara mendorong agar Israel kembali menaati Two State Solution yang sudah disepakati dalam forum PBB.
Kiai Ma'ruf juga mengungkapkan, salah satu misinya melalukan lawatan kerja ke Yunani, baik ke parlemen maupun Uskup Agung Athena, salah satunya membahas kemerdekaan Palestina. Menurut dia, solusi permanen konflik Israel dan Palestina ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan perdamaian dunia.
Apalagi, sambung dia, konflik Israel-Palestina berimbas langsung kepada Yunani. "Termasuk dari Yunani itu kita mengajak supaya penyelesaiannya tidak hanya empat hari ya dengan PBB," ujar Kiai Ma'ruf.
Dengan Uskup Agung Yunani juga, Kiai Ma'ruf menyampaikan, perlunya kontribusi pemimpin pemuka agama di dunia mendorong penyelesaian konflik di berbagai belahan dunia, termasuk Palestina. "Kan dunia ini sedang tidak baik-baik saja, maka dari itu tokoh-tokoh agama harus mengambil peran lebih," ujarnya.
Minta dukungan ekspor sawit...