Kamis 23 Nov 2023 09:26 WIB

Soal Pengungsi Rohingya, Nasir Djamil Desak Pemerintah Beri Atensi

Penanganan pengungsi Rohingya agar lebih serius dalam membantu permasalahan migrasi. 

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil.
Foto: DPR
Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR-RI M Nasir Djamil menyoroti permasalahan pengungsi Rohingya yang terus berdatangan di beberapa titik pesisir Aceh seperti Sigli, Aceh Utara, Bireuen di Provinsi Aceh. Nasir meminta pemerintah memperhatikan mereka. 

Hal itu disampaikan Nasir dalam rapat kerja (raker) bersama Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly. Rapat tersebut menjadi momentum bagi Nasir mengutarakan aspirasi masyarakat setempat yang merasa gamang dalam menghadapi permasalahan pengungsi Rohingya. 

"Dulu masyarakat Aceh pernah menerima pengungsi Rohingya dengan tangan terbuka, tapi kini masyarakat menilai ada sesuatu yang ganjil dan banyak hal yang tidak diinginkan terjadi hingga menyeret beberapa warga kami (Aceh) yang ikut terlibat dalam kasus perdagangan manusia," kata Nasir dalam keterangan pers pada Rabu (22/11/2023).

Nasir mengungkapkan ada lebih dari seribu pengungsi Rohingya di Aceh. Nasir meminta Menkumham untuk bisa menyampaikan perihal Rohingya ini kepada Pemerintah. Misalnya penolakan kedatangan Rohingya di Aceh bisa menemukan solusi yang lebih baik seperti memindahkan para pengungsi tersebut ke tempat yang memungkinkan dan aman.

Nasir mendorong Menkumham untuk bisa menegur pihak organisasi kemanusian seperti IOM dan UNHCR yang bertugas di Aceh dalam penanganan pengungsi Rohingya agar lebih serius dalam membantu permasalahan migrasi ini dan bantuan kemanusiaan lainnya. 

"Bukan masyarakat Aceh tidak menerima melainkan tolong kepada Pemerintah serius dalam menangani permasalahan Rohingya secepatnya bisa dipindahkan saja," ujar Nasir.

Diketahui para pengungsi tersebut ditolak warga Pidie, Aceh ketika ingin berlabuh pada 16 November 2023 dengan membawa 247 pengungsi.

Dalam kurun waktu sepekan terakhir Aceh tercatat didatangi lima gelombang pengungsi Muslim Rohingya, yakni tiga kapal di wilayah Kabupaten Pidie, satu kapal di Bireuen dan satu kapal di Aceh Timur.

Kedatangan kapal terakhir yang membawa 249 imigran di wilayah Jangka Bireuen pada Kamis (16/11/2023) ditolak warga. Kemudian mereka pindah ke pesisir Aceh Utara, dan juga mendapatkan penolakan setelah diberi makanan hingga pakaian.

Selanjutnya, secara diam-diam para imigran tersebut pada Ahad (19/11) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB mereka mendarat ke wilayah tempat pendaratan ikan (TPI) Lapang Barat Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement