Senin 20 Nov 2023 20:08 WIB

Pemerintah Siapkan Simulasi dan Insentif Pemindahan ASN di IKN

Pemerintah telah menyiapkan rumusan insentif bagi ASN yang akan pindah ke IKN.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Arsip foto - Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP Ibu Kota Negara Nusantara.
Foto: ANTARA/HO-Kementerian PUPR
Arsip foto - Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP Ibu Kota Negara Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Anas mengatakan, pemerintah telah menyiapkan simulasi untuk pemindahan para ASN ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Proses pemindahan ASN tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai Maret, Juli, dan Agustus 2024.

“Ya untuk ASN ke IKN kita telah membuat simulasi-simulasi untuk bulan Maret, Juli dan Agustus. Kita sudah membuat beberapa simulasi,” kata Azwar Anas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Baca Juga

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan rumusan insentif bagi ASN yang akan pindah ke IKN. Insentif yang akan diberikan tersebut termasuk insentif untuk keluarga dan anak yang akan ikut tinggal di IKN dan juga indeks kemahalan serta kepindahan ASN.

“Kita nanti akan sesuaikan untuk mereka yang pindah, termasuk Presiden sudah memerintahkan untuk dibuatkan rumusan insentif bagi mereka yang akan pindah ke IKN, termasuk insentif untuk keluarga anak yang akan tinggal di sana, termasuk indeks kemahalan dan kepindahan ASN,” jelas Azwar.

Presiden, kata Azwar, juga telah memerintahkan untuk mempercepat penyediaan sekolah bagi anak-anak ASN yang ikut pindah. Pendidikan yang akan disiapkan dari TK hingga SMA dengan standar nasional dan internasional.

“Dari Presiden menambahkan lagi untuk segera di-excersice terkait dengan insentif teman-teman yang ada di sana termasuk percepatan sekolah. Jadi sekolah TK, SD, SMP dan SMA yang berstandar nasional dan internasional segera akan disiapkan sehingga ketika ada PNS yang pindah ke sana, putra putrinya sudah siap sekolah. Jadi gak perlu Sabtu-Minggu balik ke Jakarta,” kata dia.

Pada tahap pertama, akan ada sekitar 1.200 hingga 3.200 ASN yang akan pindah ke IKN. Namun jumlah tersebut akan disesuaikan dengan penyelesaian pembangunan gedung di IKN. Sedangkan bagi ASN lajang akan disediakan tempat tinggal untuk bersama atau dengan sistem sharing.

“Ada gedung-gedung yang kalau belum nikah bisa sharing, tapi yang nikah dan dibuatkan nanti sedang kita rencanakan,” kata dia.

Ia menjelaskan, hampir di setiap kementerian ada posisi jabatan yang akan pindah ke IKN dan ada juga yang tidak. Azwar juga menegaskan, pemindahan akan mulai dilakukan setelah gedung siap digunakan.

Azwar menilai, pemindahan ASN di IKN akan sangat menyenangkan karena lingkungan kantor sangat mendukung dan juga akan mendapatkan insentif dari pemerintah. Selain itu, penggunaan sistem pemerintah berbasis elektronik di IKN nantinya akan membuat sistem kerja menjadi jauh lebih efisien.

“Menurut saya sangat menyenangkan karena lingkungan kantornya juga oke, akan ada insentif dan nanti SPBE sistem pemerintah berbasis elektronik nanti bisa langsung dikerjakan di sana. Apalagi kan sekarang sudah beresin tentang smart ASN sehingga penilaian kinerja nanti tidak harus banyak sekali aplikasi, platform tunggalnya insya allah akan segera selesai,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement