REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Suparman Hi Lawu, Wakil Rektor II Bidang Non Akademik Cyber University
Bullying/perundungan adalah suatu tindakan agresif yang dilakukan secara berulang oleh suatu kelompok pada satu individu tertentu. Bentuk dari bullying itu sendiri bisa berupa pelecehan verbal, pelecehan sosial, pelecehan emosional, bahkan pelecehan fisik. Untuk itu, tips ampuh untuk mencegah bullying, khususnya di kalangan mahasiswa sangatlah penting.
Sebelum itu, bullying sendiri biasanya ditujukan kepada individu yang dinilai lebih lemah atau berbeda di antara yang lainnya. Jika terus dibiarkan, hal ini akan berdampak buruk pada, masalah kesehatan mental, gangguan fisik, performa akademik yang menurun, serta gangguan hubungan dan sosial.
Untuk itu, bullying telah menjadi masalah yang serius dan bisa terjadi di mana saja, terutama di kalangan mahasiswa. Agar tidak menjadi korban bullying di kampus, berikut beberapa tips ampuh yang bisa mahasiswa terapkan dalam mencegah terjadinya bullying kepada dirinya.
1. Tunjukkan prestasi akademik dan non akademik
Mahasiswa yang melakukan bullying umumnya beraksi karena rasa iri maupun dengki. Sebagian besar korban bullying pasti memiliki keunggulan baik di bidang akademik atau non akademik yang tidak dimiliki oleh mahasiswa yang menindasnya.
Untuk itu, janganlah ragu dalam menunjukkan prestasi, baik itu di kampus maupun di luar. Hal tersebut akan membuat pelaku bully mundur dengan sendirinya, karena merasa korbannya tidak mampu dikalahkan.
2. Memperbanyak pertemanan dengan mahasiswa
Pernahkah mahasiswa memperhatikan bahwa korban bullying umumnya suka menyendiri dan jarang memiliki sahabat/teman? Untuk mencegah bullying adalah menjalin pertemanan dengan banyak mahasiswa.
Pastikan circle atau lingkaran pertemananmu ini baik dan tidak suka melakukan bully. Ketika korban bullying memiliki banyak teman, maka pelaku bully akan berpikir dua kali untuk kembali melakukan bullying.
3. Memiliki rasa percaya diri tinggi
Pelaku bully akan semakin bersemangat ketika mengetahui korbannya merasa minder dan semakin terpuruk. Untuk mencegah sekaligus memberikan efek jera pada pelaku bully, bangun dan tumbuhkan rasa percaya diri agar tidak terlihat minder atau takut kepada si pelaku. Yakinlah, pelaku bully akan malas menindas orang yang berani dan percaya diri.
4. Tahan emosi jangan terpancing untuk melawan
Tingginya emosi yang tak tertahan terkadang memicu kita untuk bertindak ketika merasa ditindas. Pada akhirnya banyak korban bullying yang melakukan perlawanan. Mahasiwa/i yang dibully memang mempunyai hak untuk melakukan perlawanan.
Namun, mahasiswa juga harus memikirkan pelaku akan semakin gencar menindasmu ketika korbannya melawan. Cara mencegah bullying dapat dimulai dengan tetap bersikap tenang dan sabar tanpa terpancing untuk melakukan perlawanan.
5. Bullying jadikan penyemangat untuk sukses
Sebagian korban bully akan merasa tidak berharga dan putus asa. Namun, untuk mencegah bullying yang menghancurkan dirimu sendiri, sikapilah dengan positif atas semua bullying tersebut.
Jadikan bullying sebagai sarana penyemangat agar mahasiswa bisa meraih suksesmu. Ingat, balas dendam terbaik bukan membalas perbuatan jahat yang membully, tapi dengan membuktikan bahwa dirimu bisa menjadi sukses dan lebih baik dari mereka yang pernah membully mahasiswa.
6. Menunjukkan sikap berani atau ceria
Pelaku bully tentu akan merasa puas ketika berhasil membuat korbannya sedih, takut, dan semakin terpuruk. Cara mencegah bullying yang paling efektif adalah tidak menunjukkan sikap takut atau sedih di depan pelakunya. Jika mahasiswa terus konsisten dalam menunjukkan sikap seperti ini, maka pelaku bully lama kelamaan akan mundur secara pelan-pelan karena takut.
7. Segera laporkan pada pihak yang berwenang
Bullying adalah masalah yang cukup serius, apalagi jika pelakunya dibiarkan tanpa sanksi yang berarti. Apabila mahasiswa atau orang-orang di sekitarmu menjadi korban perundungan, saatnya mahasiswa menyuarakan isi hatimu dengan melaporkan tindak perundungan ini ke pihak yang berwenang. Pastikan bahwa masalah tersebut diselesaikan oleh pihak yang berwenang untuk menghentikan bullying.
Di samping itu, perlunya pendidikan karakter dan berbagai upaya lainnya dari berbagai pihak, dapat dilakukan untuk mencegah maupun menanggulangi tindakan bullying. Salah satunya yakni dengan memperkuat pengendalian sosial yang dapat dimaknai dengan berbagai cara oleh dosen dan tenaga pendidik dalam menertibkan mahasiswa yang melakukan penyimpangan, termasuk tindakan bullying, dengan melakukan pengawasan dan penindakan.