REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Anggota Komisi I DPR-RI Andi Najmi Fuaidi menilai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto sangat layak dan tepat mengisi jabatan Panglima TNI. Agus akan menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono.
Menurut Andi, penunjukan Agus Subiyanto oleh Presiden Joko Widodo merupakan pilihan tepat. "Panglima TNI yang dipilih oleh saudara Presiden saya rasa orang yang tepat untuk membawa TNI ke arah yang lebih prima ke depan," katanya dalam siaran pers yang diterima.
Andi pun mengungkap bahwa Panglima saat ini Laksamana TNI Yudo Margono, sudah menjalankan tugas dengan baik sebagai Panglima TNI
"Selanjutnya menjadi tugas Jenderal TNI Agus Subiyanto untuk meneruskan dan menguatkan sisi-sisi yang butuh sentuhan secara optimal lagi, tak terkecuali soal sikap netralitas TNI pada Pemilu 2024 yang akan datang," ujarnya.
Andi Nazmi mengikuti dengan seksama penyampaian visi misi dari Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI di Komisi I DPR RI beberapa hari yang lalu,
"Beliau orangnya humble, nampak irit bicara dan ini pertanda Jenderal TNI Agus Subiyanto lebih senang dengan kerja nyata. Apalagi membaca rekam jejak beliau dari biodata yang disampaikan. Jenderal TNI Agus Subiyanto orang sederhana, dari kampung yang berhasil mencapai puncak karir di TNI. Jadi tidak salah jika sembilan fraksi yang hadir di Komisi I DPR-RI, menyetujui Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana TNI Yudo Margono," ungkap Andi
Sebagaimana diketahui, bahwa Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR-RI dengan Calon Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto pada Senin (13/11) Memberikan persetujuan kepada kelengkapan calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI dan juga menyetujui pemberhentian dengan hormat kepada Panglima TNI Yudo Margono selanjutnya persetujuan ini akan dibawa ke Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (21/11).
Jatuhnya dua pesawat TNI AU.
Dimintai tanggapan soal musibah jatuhnya dua pesawat TNI AU di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11), Andi selaku Anggota Komisi I DPR RI meminta Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengusut penyebab jatuhnya pesawat TNI AU tersebut.
Andi mengatakan akan mengikuti dan memantau investigasi yang dilakukan pihak berwenang dalam beberapa hari ke depan, jika dianggap perlu tentu Komisi I DPR-RI bisa memanggil Panglima TNI untuk mendalami sebab musabab peristiwa tersebut.
"Yang penting ditanggulangi dulu semuanya dan diketahui apa penyebabnya dan sebagainya," ujar Andi.
Dua pesawat EMB 314 Super Tucano dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, jatuh di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/12). Pesawat itu masing-masing diisi dua personel.
Kedua pilot dan awak pesawat meninggal pada kecelakaan itu. Mereka ialah, Letkol (Pnb) Sandhra Gunawan telah, Mayor (Pnb) Yuda A Seta, Kolonel (Pnb) Subhan, dan Kolonel (Adm) Widiono.