Jumat 17 Nov 2023 06:31 WIB

Progres Pengadaan Lahan Tol Patimban Capai 47,7 Persen

Tol Patimban diharapkan segera beroperasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi proses pembangunan jalan tol.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Ilustrasi proses pembangunan jalan tol.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, terus melakukan percepatan pembangunan jalan tol akses Patimban. Proyek ini, dilakukan melalui skema KPBU. Dengan porsi dukungan pemerintah dengan pinjaman JICA (22,94 kilometer), dan Porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sekitar (14,11 kilometer).

"Tol Patimban, mereka berharap tahun depan sudah mulai beroperasi, dari kilometer 89 dari Cipali ke Patimban," ujar Bey, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Menurutnya, jarak tempuh jalan tol akses Patimban sepanjang kurang lebih 37,05 kilometer direncanakan dapat ditempuh dalam sekitar 23 menit.

Sementara progres lahan per 2 November 2023, kata dia, untuk porsi BUJT sudah mencapai 22,2 persen, dan porsi pemerintah mencapai 47,7 persen. 

"Kemudian tata guna lahan yang terkena trase jalan tol akses Patimban yaitu persawahan, permukiman, dan perkebunan," katanya.

Untuk pengembangan Kawasan Rebana secara keseluruhan, kata dia, terdapat proyeksi kebutuhan utama yang harus dipenuhi.

"Mulai dari sumber daya air penyedia air baku untuk mendukung industri, termasuk pengembangan pemanfaatan sumber air dari laut," katanya.

Selain itu, menurut Bey, diperlukan perbaikan dan optimalisasi infrastruktur irigasi pada pemetaan kawasan pertanian pangan berkelanjutan (KP2B) juga sarana dan prasarana permukiman perkotaan seperti sistem penyediaan air minum (SPAM), tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah (TPPAS), dan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD).

Selanjutnya, kata dia, pembangunan jalan tol dan jalan kolektor primer vertikal, pengembangan kawasan transit oriented development (TOD), pembangunan jalur kereta api ke pelabuhan dan bandara, hingga optimalisasi pelabuhan cirebon dan pelabuhan perikanan di pantura.

Tak kalah penting juga terkait energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tidak ketinggalan infrastruktur perlindungan pesisir dan pantai.

Selain itu, kata Bey, akan ada pula bantuan pelatihan untuk sumber daya manusia di Rebana.

"Rebana itu ada bantuan pelatihan," kata Bey.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement