Jumat 17 Nov 2023 00:15 WIB

Sebanyak 17,8 Persen Pelaku Usaha Mikro di Jabar Naik Kelas Jadi Usaha Kecil

Pelaku usaha mikro akan terus diberdayakan pemprov Jawa Barat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi pelaku usaha.
Foto: Republika/ Ali Mansur
Ilustrasi pelaku usaha.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Diskuk) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar closing ceremony program UMKM Juara 2023. 

Yakni, usai merampungkan target 4.500 UMKM, dengan 150 pendamping dan 27 koordinator daerah dari 27 kota/kabupaten yang telah bersama-sama mengangkat derajat UMKM melalui program tersebut selama empat tahun terakhir. 

Baca Juga

Menurut Kepala Diskuk Jabar Rachmat Taufik Garsadi, sejumlah pelaku usaha telah mengalami peningkatan kelas. Sejauh ini, telah terjadi kenaikan kelas, dari usaha mikro ke usaha kecil sebesar 17,8 persen, usaha kecil ke menengah naik 8,7 persen melalui program UMKM Juara.

Oleh karena itu, kata Taufik, melalui closing ceremony UMKM Juara 2023 dilakukan pemberian penghargaan dan apresiasi kepada koordinator, pendamping dan UMKM terbaik yang mewakili 27 kota/kabupaten, dengan harapan mampu mengakselerasi pertumbuhan UMKM di Jabar. 

Apalagi, kata dia, melalui program UMKM Juara telah banyak memfasilitasi agar pelaku usaha mampu bersaing secara global. Program UMKM Juara ini, dilakukan sejak 2019. Tujuannya bagaimana UMKM kita ada yang memfasilitasi, membina langsun untuk naik kelas. Serta, bertahan terhadap berbagai persaingan usaha. 

"Kami dari provinsi ada kegiatan pendampingan, pembinaan. Mulai bagaimana mengurus izin, merancang produk sampai memasarkan. Disini ini merupakan program penutup, melakukan awarding,” ujar Taufik usai closing ceremony UMKM Juara 2023 di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (13/11/2023).

Menurutnya, UMKM yang dibina akan dibuka ruang untuk mengembangkan pasar serta menggaet investor, agar mampu membesarkan usahanya. Taufik berharap, dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat (Jabar), yang tentunya membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan menekan angka pengangguran.  

“(Mereka) akan disebarkan ke stakeholder kita, BI (Bank Indonesia), BJB, Pertamina, Telkom. Dengan berkembangnya UMKM, tentunya daya beli meningkat dan mengurangi angka pengangguran. Jawa Barat enggak mungkin memecahkan masalah UMKM yang 4,6 juta sekarang," katanya. 

Selain itu, kata dia, penyerapan tenaga kerja juga semakin kecil. "Jadi kami butuh kebersamaan seluruh stakeholder, bagaimana mengembangkan UMKM ini,” katanya.

Sementara menurut salah satu peserta yang menjadi juara pertama mewakili Kota Depok, Femmi Muhammad Romadhoni lewat produk Kebab Uyil Depok, ia sangat bersyukur dengan adanya program dari Pemprov Jabar tersebut. Sebab pihaknya merasa sangat terbantu, mulai dari proses legalisasi, sertifikasi, pengemasan hingga pemasaran. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement